Tentu saja, selain perlu mengatasi kendala mental ini, kita juga perlu membekali diri dengan pengetahuan yang benar dan cukup mengenai seks sehingga dapat memberikan penjelasan yang baik dan benar pada anak- anak dan/atau orang-orang di sekitar anak, terutama yang terlibat dalam pengasuhan anak.
Selain itu, ada hal lain yang juga tak kalah penting, yaitu menggalang kerjasama di dalam dan di luar rumah dengan pasangan kita, dan dengan semua orang yang terlibat dalam pengasuhan anak kita ( kakek/nenek, tante, oom, baby sitter, pembantu, supir, termasuk dengan sekolah dan tetangga, agar semua pihak dapat berhati- hati dan saling memperhatikan, membantu dan menjaga anak- anak di sekitar lingkungan ).
Yang diuraikan tadi adalah mempersiapkan diri dan lingkungan untuk mencegah kekerasan seksual terjadi pada anak- anak.
Setelah itu, ada hal lain yang sangat penting untuk dilakukan.
Apa?
Tentu saja, mempersiapkan anak- anak. Agar mereka mengerti dan dapat menjaga diri.
Bagaimana caranya?
Yang pertama, kiat klasik: komunikasi-komunikasi-komunikasi.
Tingkatkan komunikasi dengan anak.
Dengan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak- anak, ada beberapa hal positif yang dapat dicapai, yaitu anak- anak akan dapat memiliki kesadaran dan ketajaman perasaan terhadap apa yang mungkin terjadi terhadap dirinya serta dapat pula meningkatkan harga dan kepercayaan diri anak.
Katakan pada anak saat bercakap-cakap dengan mereka tentang peristiwa-peristiwa kekerasan seksual dan apa hal- hal yang banyak terjadi dan meminta mereka meningkatkan kewaspadaan. Hal yang penting dicatat orang tua adalah untuk menyampaikan hal ini sesuai tahapan usia dan pengertian anak, serta melakukannya dalam suasana rileks dan ekspresi yang menyenangkan, dengan nada suara yang lembut dan rendah.