Di sebelahku, seorang ibu terkejut saat membaca hasil test anaknya. " Nggak mungkin, " katanya, " Kenapa anak saya nggak bisa masuk kelas akserasi? Dia kan selalu dapat ranking bagus. Kalau nggak nomor satu, ya nomor dua di kelas..."
Aku diam tak berkomentar.
" Anaknya masuk, bu? " kata ibu- ibu yang anaknya walau juara kelas tak disarankan oleh psikolog untuk masuk kelas akselerasi itu padaku. Belum lagi kujawab, dia bertanya, " Ibu anaknya juara terus ya? Berapa IQ-nya ? "
Kulirik pintu kelas. Mencari cara untuk bergeser dan menjauh dari ibu- ibu tersebut. Sebab aku sungguh tak tahu bagaimana cara menjawab pertanyaannya tanpa membulkan beribu pertanyaan lain, atau mungkin bahkan kegemparan...
p.s. (masih) bersambung lagi yaaa...
** Artikel sebelumnya: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/06/06/uniknya-anak-anak-kelas-akselerasi--566166.html
** Artikel selanjutnya: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/06/06/uniknya-anak-anak-iq-dan-peringkat-di-kelas-tak-selalu-berbanding-lurus-566346.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H