Kukatakan padanya, " Tapi ibu nggak mencegah koq. Ibu nggak berdoa biar nggak berhasil. "
" Tapi ibu nggak doain aku biar dapat kan. Dan dalam hati ibu nggak rela, makanya aku tetap nggak dapat, " kata anakku.
Dia tidak marah. Tidak pula kesal, tampaknya. Dia menerima saja bahwa dia tak mendapatkan apa yang dia inginkan itu.
Tapi dia tak melupakan. Dia mengambil itu sebagai pelajaran.
Ketika di kemudian hari dia menginginkan hal serupa lagi, dia sampai berulang kali memintaku untuk mendoakannya.
" Ibu, ibu doain aku ya... "
Dan aku mengangguk. " Iya, ibu doain... "
" Ibu beneran, lho, ibu doain aku... "
Dan aku mengangguk lagi.
" Bener lho bu, soalnya kalau ibu nggak doain aku, aku pasti nggak bisa dapat... "
Kali itu aku berjanji akan mendoakan, walau tetap menambahkan, biar Allah yang menentukan hasilnya.