Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Doa Ibu dan Doa Ibunya Ibu

5 Agustus 2013   16:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:36 1251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat aku harus dioperasi usus buntu. Saat kesedihan besar melandaku sebab aku keguguran. Saat...

Ada banyak saat lain.

***

[caption id="attachment_270848" align="aligncenter" width="297" caption="Gambar: www.icompositions.com"]

1375695092937444078
1375695092937444078
[/caption]

Aku tumbuh menjadi perempuan dengan gaya yang berbeda dengan ibu. Sejak kecil, remaja, hingga menikah dan menjadi seorang ibu, gayaku jelas tak sama dengan gaya ibuku. Tapi, itu tampilan luarnya saja. Sebab deep inside, aku mewarisi banyak faham dan banyak hal yang diajarkan ibuku.

Dan oh, walau tingkah laku dan gerak- gerikku tak serupa dengan ibu, tapi putriku, yang justru lebih mirip tingkah laku dan gerak geriknya dengan ibuku daripada aku, ternyata juga percaya bahwa apapun yang diinginkan dan dilakukannya hanya akan bisa berhasil jika aku merestui dan mendoakannya.

Jika dia sedang memperjuangkan sesuatu yang besar, ujian, atau mengikuti kompetisi, atau mencoba mendaftar untuk beasiswa, yang pertama akan didatanginya adalah aku. Dia akan menyampaikan padaku apa yang sedang dia upayakan capai dan memintaku untuk mendoakannya.

Pasal mendoakan itu, putriku itu pernah sampai berulangkali meminta aku mendoakannya.

Bukan apa- apa, dia tahu, kadang- kadang aku memiliki pendapat sendiri tentang dia. Walau kusadari sepenuhnya bahwa dia lebih berhak dari aku untuk menentukan hidupnya, tapi tak bisa kuhindari bahwa aku juga memiliki harapan dan keinginan terhadap anakku itu. Yang adakalanya walau tak bertentangan tapi tak selalu persis sama. Yang walau tak hendak menghalangi, tapi kadangkala masih tak terlalu menyetujui tentang jangka waktunya.

" Nanti saja... " kataku suatu kali ketika dalam usia sangat belia dia ingin mencari beasiswa untuk bersekolah di luar negeri. " Nanti saja, sekolah disini dulu sampai lulus sarjana, setelah itu cari beasiswa. "

Dia tetap ingin. Tak kuhalangi keinginannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun