Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Betapa Sulitnya Membuktikan Bahwa Seseorang Pernah Dilahirkan di Dunia (Buruknya Pelayanan Kantor Catatan Sipil)

27 Agustus 2013   20:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:44 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Logikaku tersandung- sandung bingung, ketika urusan akte kelahiran asisten di rumah tidak juga rampung.

[caption id="attachment_261199" align="aligncenter" width="479" caption="Gambar: ki.or.id"]

1371573931624764020
1371573931624764020
[/caption]

Kantor catatan sipil berkilah ini dan itu tentang pengurusan akte ini. Sulitnya bukan main untuk mengeluarkan surat keterangan lahir mbak S. Karenanya, kami belum juga bisa mengurus passport mbak S sebab akte itu dibutuhkan untuk pengurusan passport.

Logikaku sungguh tak lagi bisa menjangkau, mengapa begitu sulitnya ya membuat surat yang menerangkan bahwa seseorang yang nyata ada di dunia bahwa dia pernah dilahirkan?

Adakah alternatif lain bagi seorang dewasa yang hidup bahwa pada suatu hari dulu dia pernah dilahirkan ke dunia ini sehingga selembar kertas keterangan itu ditahan- tahan oleh kantor catatan sipil walau semua persyaratan yang diminta telah dipenuhi?

Mungkin para petugas di kantor catatan sipil itu punya teori sendiri tentang bagaimana manusia bisa ujug- ujug ada tanpa pernah lahir ya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun