Sangat menyedihkan.
Dapat kubayangkan betapa hati para makhluk belia itu terluka sebab tak dipahami, dan merasa disisihkan. Padahal, pada kebanyakan kasus, anak- anak ini justru membutuhkan dukungan yang sangat kuat yang pada saatnya nanti dapat membuat mereka berpikir bahwa mereka baik- baik saja. Begitu juga orang lain baik- baik saja. Dan dunia ini cukup luas untuk dihuni oleh manusia yang beragam.
Tak mudah untuk membuat anak- anak ini paham bahwa walaupun dirinya sangat unik dan mungkin berpikir dan bertindak dengan cara yang berbeda dengan kawan- kawannya yang lain, tak ada yang salah dengan dirinya.
Langkah awal yang perlu dilakukan saat menghadapi anak- anak semacam ini adalah membantu mereka untuk merasa nyaman dengan dirinya sendiri, menyadari keunikannya dan membantunya menyesuaikan diri dengan lingkungan ( yang mungkin membingungkan mereka ). Dan kunci utama untuk membuat mereka dapat merasa nyaman dengan dirinya sendiri adalah membuat mereka merasa diterima seutuhnya.
Keluarga memang memegang peranan penting dalam hal ini. Rasa aman pertama yang akan sangat berpengaruh besar pada perkembangan dirinya adalah jika dia dibesarkan dalam keluarga yang sehat dan hangat. Dan rumah tempat kemana mereka setiap saat bisa pulang, tahu bahwa di rumah itu mereka akan selalu diterima dengan sukacita dan rasa cinta.
Tapi bisa dalam banyak waktu terlindungi dengan aman diantara keluarga dan rumah yang hangat mungkin hanya akan terjadi di tahun- tahun awal kehidupannya. Begitu dia masuk sekolah, nah, disinilah kemungkinan beragam gejolak akan dimulai.
Aku selalu sedih melihat betapa anak- anak sangat cerdas dan berbakat ini pada banyak kesempatan lalu dicap sebagai anak nakal, pengacau, aneh dan lain sebagainya.
Lihatlah kedalam mata mereka, dan dalam bening mata anak- anak itu akan sangat tampak kebingungan dan kesedihan hati mereka sebab diperlakukan semacam itu.
Tapi memang, situasinya tidak mudah. Aku tahu bahwa di negara- negara maju ada sekolah- sekolah yang sistemnya memang dibuat khusus untuk anak- anak seperti ini.
Tapi tak mudah menemukan sekolah semacam itu disini.
Jadi anak- anak itu akan mau tak mau dihadapkan pada kondisi dimana dia harus bersekolah di sekolah dengan kurikulum dan sistem 'normal', diantara anak- anak yang 'normal' , yang kemungkinan besar akan membuat anak- anak unik ini terus merasakan galau di hati sebab sistem di sekolah itu tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkannya