Last but not least, haruslah disadari bahwa pada dasarnya manusia merupakan sosok yang merdeka.
Dia dapat dan berhak untuk mengatakan ya atau tidak, dia dapat dan berhak untuk mengatakan apakah dia bersedia atau tidak menjadi bagian dari suatu kelompok.
Dia juga dapat dan berhak mengatakan bahwa pada saat ini dirinya belum dapat menerima situasi yang ada di hadapannya serta tak pula sepakat bahwa bahwa konflik dan masalah telah teratasi .
Termasuk dia juga berhak untuk tetap mengambil sikap kritis dan mungkin juga konfrontatif saat menghadapi situasi yang tak disepakatinya itu.
Jika itu yang terjadi, kita semua harus menghormati pilihan serta keyakinannya.
Meminjam apa yang dikatakan oleh Mahatma Gandhi, A 'No' uttered from the deepest conviction is better than a 'Yes' merely uttered to please, or worse, to avoid trouble.
Jadi, jangan- jangan pada beberapa situasi, orang yang dengan terang- terangan mengatakan ‘tidak, saya tak sepakat’ itu lebih baik daripada orang yang mengatakan ya, saya sudah memaafkan dan melupakan (tapi sebenarnya tak pernah benar- benar membereskan akar masalahnya) ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H