Aku pernah menerima sapa ramah dan petunjuk tanpa diminta dari seorang penjaga karcis berkulit hitam di sebuah lapangan parkir.
Dan tak akan kulupakan bagaimana seorang polisi berkulit hitam tampak sangat ingin memastikan bahwa aku tak akan tersesat dengan memintaku mengulangi apa yang dikatakannya tentang rute ke sebuah setasiun yang kutuju (dimana aku harus turun dan berganti kereta, berapa setasiun lagi aku harus turun setelah itu) ketika pada suatu hari aku iseng ingin tahu bagaimana rasanya naik kereta bawah tanah sendirian di Atlanta dan sebab mulanya tak kutemukan gambar peta jalur kereta yang kucari, kutanyakan padanya rute menuju sebuah stasiun yang ingin kudatangi.
Banyak kawanku terperanjat ketika kuceritakan hal itu kemudian, bahwa aku bepergian sendiri dengan kereta bawah tanah yang penuh berisi orang- orang kulit hitam di Atlanta itu.
Mereka mengatakan bahwa apa yang kulakukan itu sangat berbahaya.
Kubalas saja semua itu dengan senyum. Kukatakan pada mereka bahwa persepsi tentang sifat seseorang berdasarkan warna kulit itu bisa jadi persepsi tak berdasar.
Bukan begitu cara pikirku.
Sebab aku percaya, kulit boleh hitam, tapi hati bisa saja putih…
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI