Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jatuh Cinta, Kebohongan dan Keterbukaan Itu...

18 Maret 2012   10:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:52 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1332068128246755623

Tentang cinta (lagi)...

KUTI sedang menulis sesuatu di notebooknya sambil tersenyum-senyum sendiri. Tingkah yang membuat Dee penasaran.

"Ngapain senyam-senyum? Ada yang lucu?"

Senyum dibibir Kuti masih mengembang. " Aku sedang nulis, dan tiba- tiba ingat apa yang pernah kamu katakan dulu, bahwa kamu gak percaya dengan ungkapan 'the minute people fall in love, they become liars'," jawab Kuti sambil menatap Dee dengan tatapan nakal menggoda.


[caption id="attachment_169378" align="aligncenter" width="450" caption="Sumber gambar: http://nightdeposits.blogspot.com"][/caption]

Dee mendelik. Matanya terbelalak. "Aku memang gak percaya. Kalau jatuh cinta kenapa harus jadi pembohong? Emang kamu percaya dengan kata-kata itu?"

Kuti tidak menjawab. Dia justru terbahak. Dia selalu merasa lucu jika melihat Dee terbelalak. Walau berusaha membuat wajahnya garang namun hal itu justru membuat Dee makin manis.

"Mungkin yang dimaksud kalimat itu bukan menjadi pembohong dalam konotasi jelek. Mungkin maksudnya adalah dusta untuk menyenangkan sang kekasih," jawab Kuti.

Namun Dee menggeleng. "Aku tetap gak ngerti. Aku kalau jatuh cinta, tentu juga berusaha menyenangkan kekasih. Namun aku melakukannya tanpa harus berbohong...." Pandangan Dee berubah tajam. "Atau jangan-jangan kau selama ini berbohong padaku?"

"Hahahaha...." Kuti makin terpingkal. Namun dia buru-buru menyelesaikan tawanya setelah melihat wajah Dee yang serius.

"Begini 'yang," kata Kuti pelan. Nadanya membujuk. "Kalimat itu kan berkata tentang jatuh cinta. Jadi pasti itu ditujukan pada mereka yang masih muda. Yang masih mencari cinta. Dan wajarlah jika seorang muda kemudian menjadi pembohong jika itu untuk menyenangkan sang pacar..."

Setelah berhenti sejenak Kuti melanjutkan," Namun dalam konteks rumah tangga, lain lagi ceritanya. Dalam rumahtangga itu suami-istri harus mempertahankan cinta, berupaya menghangatkan cinta agar tidak menjadi padam. Dan untuk itu, keterus-terangan menjadi faktor penting, kendati harus diakui tidak semua hal harus dibuka kepada suami atau istri..."

"Tidak semua hal? Bukannya suami-istri itu harus terbuka untuk SEMUA hal? Tak perlu ada yang ditutup-tutupi?" sergah Dee.

Kuti menyeringai. "Gini saja. Gimana jika kita tanya teman-teman, terutama yang sudah berumahtangga. Apakah menurut mereka suami istri itu harus terbuka untuk semua hal? Atau bisakah untuk hal tertentu dirahasiakan?"

Dee mesem-mesem. Seperti biasa, dia terpaksa setuju.

Jadi, bagaimana pendapat teman-teman?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun