Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selingkuh ala Ayam Goreng?

12 Januari 2012   04:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:00 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13262072631150600568

Melihat Tanca seperti terpesona, Kuti dengan lagak seorang dosen melanjutkan," Suasana juga harus diubah. Misalnya dengan merubah tirai kamar, atau ranjang yang biasanya ditaruh mengarah utara-selatan dirubah menjadi timur-barat. Atau, jika memungkinkan, jika pembantu dan si kecil sudah tidur, kita bercinta di dapur. Atau di ruang tamu. Atau dalam mobil di garasi..."

"Atau," kata Kuti dengan mata berbinar nakal, " Seperti yang baru saja kami lakukan. Kita camping di halaman. Pasang dua tenda, satu untuk si kecil dan satu untuk kita. Bercinta di tenda, yang hanya beralaskan tikar dan diterangi lentera, sensasinya ruarrr biasa...."

"Hmmm... benar juga," kata Tanca "Jadi keliru ya kalau kita mencari variasi dengan 'daging' yang lain?"

Kuti mengangguk. "Dalam konteks pernikahan, itu gak boleh. Karena jika keblabasan, jika terlalu sering berganti 'daging', bisa-bisa kita divonis 'dokter' dan menjadi 'vegetarian'. Bisa gawat. Jadi sekali lagi, jika bosan dengan ayam goreng, bukan ayamnya yang diganti namun menunya yang diubah...."

Dan... Tiba-tiba Dee muncul. Rambutnya basah, pertanda dia baru saja mandi. Wajahnya cerah. "Aku kok seperti mendengar pembicaraan tentang ayam goreng ya?" kata Dee kenes.

Kuti dan Tanca saling pandang. Canggung. Biar bagaimanapun, mereka selalu merasa tak nyaman jika topik 'pembicaraan lelaki' diketahui perempuan.

"Mmmm... Begini... Tanca mau ngajak kita makan ayam goreng. Aku menolak namun dia memaksa..." kata Kuti sekenanya.

"Wah? Ayam goreng? Mau dong... Traktirnya di **** atau di *****?" Dee melonjak girang sambil menyebut nama dua lokasi tempat makan ayam goreng yang terkenal kelezatannya.

"Ehh... " Tanca tergagap. "Di mana aja boleh. Gak masalah," katanya sambil melirik Kuti dengan sengit. "Kalau begitu aku ganti baju dulu ya? Si kecil juga dibawa ya?" Tanpa menanti jawaban Dee masuk.

"Uhh... kamu ini masih gak berubah," sembur Tanca kesal. "Dalam kesempitan selalu saja mencari kesempatan..."

"Ini bukan kesempatan," balas Kuti, "Tapi mencari variasi. Kalau setiap hari makan di rumah pasti bosan. Sekali-kali perlu juga jajan di luar kan?"

Dan kedua sahabat itu tertawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun