[caption id="attachment_155114" align="aligncenter" width="305" caption="gambar: wastetimepost.com"][/caption]
Tentang selingkuh ( lagiiii... )
TULISAN ini merupakan pelengkap atas posting yang ditulis Fary sebelum ini yang berjudul amat mirip dengan cerpen  "Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku Dengan Bibirmu?" karya Hamzad Rangkuti.
Baiklah. Mari kita mulai pembahasan tentang selingkuh ini, tapi sebelumnya, first of all, apa sih yang menyebabkan jatuh-cinta-itu-berjuta-rasanya ?
Menurut Leil Lowndes pada bukunya "How to Make Anyone Like You", hal ini merupakan sebuah reaksi kimia di otak.
Ada suatu unsur kimia yang disebut neurotransmitter. Dan, hal inilah yang bertanggung jawab atas munculnya perasaan yang sangat menyenangkan dan juga 'gila' saat orang jatuh cinta. Lebih spesifik lagi, neurotransmitter tersebut adalah sesuatu yang disebut phenylethlyamine (PEA).
Konon, pada orang yang sedang jatuh cinta, PEA dan beberapa macam unsur kimia lain mempengaruhi otak, dan menyebabkan keadaan 'setengah sadar' saat jatuh cinta itu. 'Lovesick brain' menyebabkan manusia bertingkah tidak normal dan 'out of mind'.
Secara populer, hal ini sering digambarkan sebagai 'jatuh cinta berjuta rasanya'.
Menyenangkan? Ya. Seru? Ya. Asyik? Ya. Memabukkan? Ya. Membuat kecanduan? Bisa jadi.
Tapi untunglah, pada kebanyakan kasus, mabuk atau kecanduan ini tidak akan menjadi kondisi permanen, sebab, kadar PEA ini tidak akan terus menerus tinggi. Kadar tinggi biasanya hanya akan terjadi di awal-awal hubungan. Setelah hubungan berlanjut, dan kemudian terjalin dengan baik dan menyenangkan kadar PEA akan menurun.
Wah, menurun???!