Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menghapus Jejak Rasa di Hati, Tak Semudah Menghapus Jejak di Bibir

11 Januari 2012   06:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:02 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_155114" align="aligncenter" width="305" caption="gambar: wastetimepost.com"][/caption]

Tentang selingkuh ( lagiiii... )

TULISAN ini merupakan pelengkap atas posting yang ditulis Fary sebelum ini yang berjudul amat mirip dengan cerpen  "Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku Dengan Bibirmu?" karya Hamzad Rangkuti.

Baiklah. Mari kita mulai pembahasan tentang selingkuh ini, tapi sebelumnya, first of all, apa sih yang menyebabkan jatuh-cinta-itu-berjuta-rasanya ?

Menurut Leil Lowndes pada bukunya "How to Make Anyone Like You", hal ini merupakan sebuah reaksi kimia di otak.

Ada suatu unsur kimia yang disebut neurotransmitter. Dan, hal inilah yang bertanggung jawab atas munculnya perasaan yang sangat menyenangkan dan juga 'gila' saat orang jatuh cinta. Lebih spesifik lagi, neurotransmitter tersebut adalah sesuatu yang disebut phenylethlyamine (PEA).

Konon, pada orang yang sedang jatuh cinta, PEA dan beberapa macam unsur kimia lain mempengaruhi otak, dan menyebabkan keadaan 'setengah sadar' saat jatuh cinta itu. 'Lovesick brain' menyebabkan manusia bertingkah tidak normal dan 'out of mind'.

Secara populer, hal ini sering digambarkan sebagai 'jatuh cinta berjuta rasanya'.

Menyenangkan? Ya. Seru? Ya. Asyik? Ya. Memabukkan? Ya. Membuat kecanduan? Bisa jadi.

Tapi untunglah, pada kebanyakan kasus, mabuk atau kecanduan ini tidak akan menjadi kondisi permanen, sebab, kadar PEA ini tidak akan terus menerus tinggi. Kadar tinggi biasanya hanya akan terjadi di awal-awal hubungan. Setelah hubungan berlanjut, dan kemudian terjalin dengan baik dan menyenangkan kadar PEA akan menurun.

Wah, menurun???!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun