Mengobrol sebentar, mereka lalu berpamitan hendak kembali ke pondokan. " Nanti siang balik lagi, " kata mereka.
" Pakai apa pulangnya? " tanya kami.
" Bus. Gratis. Terminalnya disana, " adik iparku menunjuk suatu arah di belakang Masjidil Haram.
Kami mengangguk.
[caption id="attachment_371254" align="aligncenter" width="617" caption="Suasana terminal bus di dekat Masjidil Haram. Dok. pribadi"]
Kami sendiri menginap di sebuah hotel yang dekat letaknya, di sisi pelataran Masjidil Haram, karenanya sehari- hari kami tak menggunakan kendaraan apapun jika hendak ke masjid. Cukup berjalan kaki saja.
" Kapan- kapan ikut, " kata kami pada adik ipar dan istrinya, mengatakan bahwa kami ingin turut serta dengan mereka ke pondokannya, naik bus yang diceritakan itu.
***
Dan begitulah, pada suatu hari, usai shalat Dhuha, kami turut serta dengan adik ipar dan istrinya itu, naik bis ke pondokan mereka,
Bus ini bus gratis. Disediakan untuk para jamaah haji oleh pemerintah Indonesia selama musim haji. Selama berada di Mekah, pemerintah menyiapkan bus untuk jamaah haji yang menempati wilayah pemondokan berjarak 2 Kilometer atau lebih dari Masjidil Haram. Busnya beroperasi selama 24 Jam.
Supir bus didatangkan dari Indonesia.