Ada lagi, segerombol orang- orang yang senang mengobrol sepanjang perjalanan, juga dengan suara keras. Berisik sekali. Belum lagi yang memiliki kebiasaan makan permen karet lalu dibuat balon dan dipecahkan. Peletak peletok sepanjang perjalanan.
Gerombolan lain -- percaya atau tidak -- suka memasang lagu dangdut keras- keras di telepon genggam mereka !
Hadeuh.
Tapi dari semua itu, yang paling bikin sepet mata adalah ada beberapa perempuan yang biasa bergabung dalam kelompok- kelompok itu yang membiarkan anggota tubuhnya dipegang- pegang oleh para kawannya yang lelaki.
Mereka tidak single, lho. Dari percakapan mereka, jelas dapat ditangkap bahwa mereka itu para perempuan dan lelaki yang sudah menikah. Lalu kenapa mesti pegang- pegang ( atau bersedia dipegang- pegang ) orang lain setiap hari, aku juga tak bisa memahami.
Bagaimana baju mereka? Seronok-kah? Oh, tidak. Baju mereka rapat dari ujung kepala sampai ujung kaki, tapi begitulah.. Lihatnya risih sekali.
Namun, seperti yang kukatakan sebelumnya, tak ada pilihan. Hanya ada satu jenis KRL tang beroperasi di Jabodetabek saat ini.
Maka, apa boleh buat.. ditelan sajalah semua itu. Terpaksa agak tutup mata, tutup telinga. Sambil menunggu, siapa tahu nanti kalau Jokowi menjadi presiden, salah satu programnya adalah membenahi transportasi umum, termasuk KRL. He he.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H