Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Cinta itu Adalah...

15 Februari 2014   04:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:49 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1392388129619818271

Hujan rintik turun di sekitar rumah kayu malam itu...

DEE merapatkan selimutnya. Dia menggigil karena demam. Dan batuk tak berhenti- berhenti.

Batuknya agak parah, sampaidia merasa agak sesak nafas dan lelah sebab terus menerus terbatuk. Belum lagi, dia pusing. Kepalanya berdenyut nyeri...

***

[caption id="attachment_312039" align="aligncenter" width="454" caption="Gambar: www.beedigital.net"][/caption]

Dee terbatuk lagi.

Setiap kali dia batuk, kepalanya juga makin terasa nyeri.

Kuti yang berbaring di sampingnya, memperhatikan sang istri dan mendekat. Tanpa kata, tanpa suara, melihat istrinya seperti itu, dipijitinya perlahan kepala Dee.

Lalu tengkuk.

Kemudian, " Dee, " kata Kuti, " Mau digosok kayu putih ? "

Dee mengangguk. Lalu terbatuk panjang lagi.

Kuti meraih kayu putih dari rak yang terletak di kamar mereka. Perlahan, dia menuangkan kayu putih itu dan mengusapkannya di punggung Dee sambil terus memijatinya perlahan.

Dee merasakan kehangatan kayu putih itu menyebar di tubuhnya. Uapnya yang meruap dan terhirup olehnya juga melegakan jalan nafasnya.

Diraihnya tangan Kuti, lalu diletakkan di kepalanya.

Kuti memahami, Dee memintanya untuk memijati lagi kepalanya. Dia melakukan itu tanpa banyak bicara. Mencoba  membuat istrinya nyaman dan mengurangi rasa pusing yang dirasakannya.

Dan memang begitulah yang dirasakan Dee. Dia masih terus terbatuk tapi kehangatan kayu putih dan pijatan lembut suaminya memang membuatnya nyaman. Perlahan, Dee menggeser tubuhnya mendekat pada suaminya yang lalu menyambutnya dengan pelukan. Sebelah tangan memeluk Dee, sebelah lagi tetap memijati lembut kepalanya.

Rasa bahagia dengan serta merta menyebar di hati Dee.

Ah, pada dasarnya, cinta memang bisa disampaikan dengan cara yang sederhana.

Cinta yang tulus, tak membutuhkan banyak kata. Tak juga harus disampaikan dengan kado mahal yang menyengaja dibeli. Apa yang dilakukan suaminya saat dia sakit seperti ini, sudah cukup bagi Dee.

Peluk hangat, pijitan lembut dan perhatian yang diberikan suaminya, tak pelak membuat Dee merasa sangat dicintai...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun