Kuti meraih kayu putih dari rak yang terletak di kamar mereka. Perlahan, dia menuangkan kayu putih itu dan mengusapkannya di punggung Dee sambil terus memijatinya perlahan.
Dee merasakan kehangatan kayu putih itu menyebar di tubuhnya. Uapnya yang meruap dan terhirup olehnya juga melegakan jalan nafasnya.
Diraihnya tangan Kuti, lalu diletakkan di kepalanya.
Kuti memahami, Dee memintanya untuk memijati lagi kepalanya. Dia melakukan itu tanpa banyak bicara. Mencoba  membuat istrinya nyaman dan mengurangi rasa pusing yang dirasakannya.
Dan memang begitulah yang dirasakan Dee. Dia masih terus terbatuk tapi kehangatan kayu putih dan pijatan lembut suaminya memang membuatnya nyaman. Perlahan, Dee menggeser tubuhnya mendekat pada suaminya yang lalu menyambutnya dengan pelukan. Sebelah tangan memeluk Dee, sebelah lagi tetap memijati lembut kepalanya.
Rasa bahagia dengan serta merta menyebar di hati Dee.
Ah, pada dasarnya, cinta memang bisa disampaikan dengan cara yang sederhana.
Cinta yang tulus, tak membutuhkan banyak kata. Tak juga harus disampaikan dengan kado mahal yang menyengaja dibeli. Apa yang dilakukan suaminya saat dia sakit seperti ini, sudah cukup bagi Dee.
Peluk hangat, pijitan lembut dan perhatian yang diberikan suaminya, tak pelak membuat Dee merasa sangat dicintai...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H