[caption id="attachment_316937" align="aligncenter" width="563" caption="Marvel vs DC (fanboys.com)"][/caption]
BICARA soal superhero, asosiasi sebagian besar dari kita akan mengarah ke Superman dan Batman. Ya, harus diakui kedua pahlawan super ini yang paling dikenal. Terutama di komik. Namun dengan berlalunya waktu, kepopuleran kedua super hero milik DC Comics ini mulai mendapat pesaing serius terutama dari karakter milik Marvel.
Untuk urusan komik, Marvel masih sedikit di belakang DC. Namun untuk layar lebar, bisa dikatakan kalau Marvel kini yang menjadi pemenang. Di tahun 2014 ini, misalnya, penggemar film bisa menyaksikan empat film bertema superhero yang diambil dari Marvel Comic. Yang pertama, Captain America: The Winter Soldier. Film yang bakal tayang di Indonesia awal April ini berkisah tentang sepak terjang Captain America memerangi terorisme. Selain Cap, sejumlah superhero Marvel akan muncul seperti Black Widow dan The Falcon.
Superhero kedua milik Marvel yang akan berayun-ayun di layar perak adalah Spider Man, dalam The Amazing Spider-Man 2 yang dijadwalkan tayang bulai Mei mendatang. Masih di bulan Mei, film superhero yang juga sayang untuk dilewatkan adalah X-Men: Days of Future Past, yang berkisah tentang para pahlawan yang memiliki kekuatan super karena mutasi genetika. Kemudian di bulan Agustus, akan tayang Guardians of the Galaxy yang mengisahakan para pahlawan super Alien yang memerangi angkara murka.
Di tahun 2015, setidaknya ada dua film dari Marvel yang bakal tayang di layar kaca. Yakni The Avengers: Age of Ultron pada Mei dan Ant-Man yang dijadwalkan tayang November.
DC Tertunda
Bagaimana dengan DC? Beberapa bulan lalu, penggemar DCÂ Comic dikejutkan dengan pernyataan bahwa sekuel Man of Steel (yang belum diberi judul sehingga untuk sementara bisa disebut Man of Steel 2) ditunda penayangannya hingga tahun 2016. Alasan utama adalah, pihak terkait ingin mematangkan berbagai hal terkait film itu.
Kenapa Man of Steel (MoS) 2 ditunda? Rupanya pihak terkait ingin membuat film itu benar-benar bagus, terutama dari sisi cerita dan penggarapan. Para produser tentu berkaca pada Man of Steel bagian pertama. Sekalipun mendapat sambutan yang cukup bagus, namun dari sisi box office, MoS cukup mengecewakan. Mos hanya meraup $668,045,518 untuk peredaraan seluruh dunia. Masih jauh jika dibandingkan dengan The Avengers ($1,518,594,910), Iron Man 3 ($1,215,439,994) atau The Dark Knight Rises ($1,084,439,099).
Proses pembuatan MoS 2 sendiri dipenuhi sejumlah kontroversi. Terutama untuk para pemeran yang dituding miscasting. Kontroversi pertama adalah ditunjuknya Ben Affleck sebagai Batman. Affleck dianggap tidak cocok menjadi Manusia Kelelawar. Terutama karena dia dinilai gagal total ketika berperan sebagai superhero tunanetra, Daredevil.
Kontroversi kedua adalah ditunjuknya artis Gal Gadot sebagai pemeran Wonder Woman. Artis berdarah Israel ini dianggap tidak cukup seksi untuk berperan sebagai pahlawan wanita dari Amazon yang melegenda. Gadot, yang dikenal dalam perannya di Fast and Furious dianggap terlalu kurus.
[caption id="attachment_316938" align="aligncenter" width="640" caption="Gal Gadot, tak cukup seksi menjadi Wonder Woman? (thinkhero.com)"]