Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ujian Nasional: Ada Proses Jangka Panjang Dibalik Keberhasilan Anak

13 April 2014   20:46 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:43 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Si bungsu, kini bersekolah di tempat dimana dia tak harus membawa banyak buku ke sekolah sebab bahan referensinya ada di sekolah. Baik dalam bentuk buku maupun CD. Lembaran kerja juga disediakan sekolah. Begitu pula dengan alat tulis. Tapi kewajiban memasukkan apa- apa yang prelu dibawa ke sekolah sendiri tetap berlaku. Baju olah raga, bekal minum dan snack serta makan siang, dia harus masukkan sendiri ke tas dan sepulang sekolah, juga dikeluarkannya sendiri dari tas, disimpan di dapur dan di tempat baju kotor untuk dicuci.

Tidak membandingkan.

Selain kebiasaan mandiri, ada hal yang juga aku dan suamiku terapkan dalam membesarkan anak- anak.

Yakni: tidak membanding- bandingkan.

Tidak dengan anak- anak lain, tidak dengan saudara- saudaranya, tidak juga dengan kami orang tuanya.

Jika ingin mendorong mereka untuk maju, maka yang kami lihat adalah apa yang telah mereka capai dan apa yang bisa mereka raih dengan lebih baik dari apa yang dicapai itu. Intinya, semua disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan masing- masing anak.

Tak mengharuskan anak menjadi juara

Kami juga tak penah merasa perlu repot- repot mendorong anak- anak untuk menjadi juara.

Sebab menjadi juara, menurut kami adalah hasil dari sebuah proses. Jalankan saja prosesnya dengan benar, nanti hasilnya akan terlihat juga.

Ada satu hal yang perlu disadari dengan kata 'juara', yakni: siapa pesaingnya.

Anak- anakku sejak kecil bersekolah di sekolah dimana persaingan cukup ketat. Selisih nilai raport tiap anak ada di belakang koma. Maka jika hanya peringkat yang jadi ukuran, kasihan sekali anak- anak itu. Selisih nol koma satu saja peringkat bisa bergeser.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun