Dia yang memang pada dasarnya berpembawaan sederhana dan apa adanya dengan sangat apik menuliskan banyak catatan yang menjangkau dua sisi: keindahan pengalaman spiritual dan catatan serta petunjuk praktis yang sederhana dan membumi. Sejak persiapan perjalanan ibadah haji, selama berada di Tanah Suci serta sekembalinya ke tanah air.
Membaca bukunya, membuat hati tersentuh dan air mata tak tertahan, mengalir keluar.
Aku gembira sekali, teman itu pada akhirnya menuliskan semua catatan tersebut.
Aku yakin, itu akan banyak gunanya.
Maka, aku sendiri tak tahu, mengapa ketika seorang kawan mengatakan hal yang sama padaku, aku tak langsung berkata "iya".
Aku banyak menimbang- nimbang.
Iya nggak ya... Iya nggak ya...
Perlu nggak ya.
Nanti ujungnya jadi kebaikan atau tidak, ya ?
Intinya, ada beribu hal yang muncul di kepalaku.
Itu sebabnya aku senyum- senyum sendiri dalam hati, teringat kawanku yang dulu aku dorong- dorong untuk menulis dan tak kupahami keraguannya itu. Ahay, aku kini berada dalam posisi yang sama dengannya. Ha ha.