Maka tentu kain itu harus digunakan dengan cara dimana kain itu bisa menutupi dengan baik anggota badan yang memang seharusnya tertutup, dan dipihak lain tetap bisa memberikan keleluasaan gerak.
Kuperhatikan dengan senang hati, bahwa kebaikan hati dan tolong menolong telah dimulai disini. Beberapa orang, terutama tampaknya yang telah pernah melakukan ibadah umrah sebelum ini sehingga sudah pernah menggunakan kain ihram sebelumnya, membantu para lelaki lain yang masih mencoba- coba dan beberapa tampak masih agak kesulitan menggunakan kedua lembar kain ini.
Seusai para lelaki menggunakan pakaian ihram itu, maka sesi praktek dimulai.
Kami melakukan praktek Thawaf mengelilingi Ka'bah, juga Sa'i dari satu bukit ke bukit lain.
Ada banyak rasa di dada ketika melakukan manasik ini.
Ada banyak keharuan, rasa rindu yang mendesak- desak untuk berangkat ke Tanah Suci. Rasa syukur sebab akhirnya kesempatan untuk berhaji itu, Insya Allah tiba tak lama lagi.
***
Nah lalu, apa yang membuatku mengatakan bahwa kesanku di Asrama Haji Pondok Gede tadi adalah meriah?
Ini: diluar dugaanku, rupanya yang hadir disana bukan hanya para peserta manasik, tapi juga pedagang kaki lima.