Ada apa dengan kain ihram Jokowi?
SORE ini aku banyak tertawa, saat melihat banyak status bertebaran di media sosial tentang Jokowi yang sedang beribadah umrah.
Betul, tertawa.
Sebab apa yang kubaca sore tadi itu, betul- betul 'lucu'.
" Masa' ya mas, " ceritaku sambil terbahak pada suamiku, " Ada yang nulis Jokowi itu umrohnya di Tanah Abang kali, koq perginya sebentar sekali'. "
Suamiku turut terbahak. Dan lebih terbahak lagi saat kuceritakan bahwa status tentang umrah di Tanah Abang itu dijawab oleh seseorang lain dengan, " Ya nggak di Tanah Abang-lah, wong mendaratnya aja di Jeddah. "
Ha ha ha. Cool.
' Umroh di Tanah Abang ' itu hanya salah satu dari ungkapan ketidak percayaan bahwa Jokowi sedang menunaikan ibadah umrah. Ada banyak yang lain lagi yang meragukan kebenaran berita tentang umrah yang dilakukan Jokowi. Sebab umrah 'seharusnya' berlangsung sekitar seminggu sampai sepuluh hari, begitu yang banyak ditulis dalam beragam komentar.
Ah, aku tak ingin berbelit atau menuliskan dengan rumit, tapi begini, ibadah umrah sebenarnya bahkan tak memakan waktu sepenuh hari.
Allah memberikan rejeki dan karunia sehingga kami sekeluarga berkesempatan berangkat umrah pada tahun 2011 dan 2013 yang lalu. Pada dua kesempatan itu, rombongan kami memulai umrah menjelang tengah malam, dan menyelesaikannya menjelang adzan subuh berkumandang. Hitungannya adalah jam.
Betul. Umrah itu bisa selesai dilakukan dalam beberapa jam saja.