Sejam kemudian atau lebih, aku terbangun lagi karena ada suara gaduh lagi. Dari percakapan itu kudengar suara beberapa ibu- ibu yang rupanya baru pulang belanja. Teman- teman sekamar ibu yang tadi heboh mengetuk- ngetuk pintu sudah kembali.
Aku terpaksa menelan senyum ketika kudengar kalimat yang bunyinya begini, " Ini kita udah paling duluan nih. Yang lain malah masih pada jauuhhh di belakang. "
Oh, jadi mereka pergi beramai- ramai rupanya, pikirku.
Sudah lewat tengah malam saat itu. Aku mengantuk dan kepalaku masih berdenyut nyeri. Tak sempat lagi kupikirkan lebih jauh keramaian yang terjadi. Aku tertidur kembali.
***
[caption id="attachment_348439" align="aligncenter" width="436" caption="Zam Zam Tower di Mekah. Kompleks hotel dan pertokoan yang terletak dekat dengan Masjidil Haram. Dok: rumahkayu"]
Kejadian lain, terjadi di Mekah.
Masih pra puncak haji. Masih  sekitar dua minggu sebelum kami mengucapkan niat haji. Haji kami haji Tamattu. Kami menunaikan ibadah umrah lebih dahulu, lalu melepaskan ihram dan kembali berihram di tanggal 8 Dzulhijah ketika hendak berangkat ke Mina.
Saat itu kami sudah selesai umrah. Di hari- hari itu, selain kegiatan di Masjidil Haram, ada kegiatan pengajian rutin yang juga dilakukan oleh kelompok kami. Dalam acara pengajian itu juga biasanya dibahas ulang seperti apa nanti jadwal kami. Seperti apa urutan- urutan ritual haji yang akan kami jalankan.
Lalu kusaksikan ada peristiwa yang bagiku terasa 'lucu'.
Yakni ditengah pembahasan tentang jadwal ibadah haji dan ritualnya, ada beberapa orang yang membahas tentang... city tour di Jeddah.