Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Melayari Senja di Selat Bhosphorus

28 Desember 2014   17:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:18 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_362041" align="aligncenter" width="498" caption="Dok. pribadi"][/caption]

Suatu senja di atas sebuah kapal...

ANGIN menampar- nampar mukaku. Dingin menggigit. Adakalanya dingin itu merasuk begitu dalam. Tak pelak, membuat tubuhku menggigil.

Memang musim dingin saat itu.

Namun udara dingin itu hanya mengjangkau kulit. Tak mampu menembus hati. Sebab, hatiku terasa hangat. Senang, bahagia.

Udara memang dingin, tapi pemandangan di sekitarku... Duh, indahnya.

Dan yang terpenting, keindahan itu kusaksikan bersama- sama dengan keluarga besar. Ada suami, anak- anak, ibu, dan beberapa kerabat dari keluarga besar kami. Bersama- sama ketika itu kami ada di sebuah kapal yang perlahan melayari Selat Bhosporus.

Adakah yang lebih membahagiakan daripada menikmati sesuatu yang indah dengan orang- orang yang dicinta?

***

Selat Bhosphorus adalah sebuah selat yang memisahkan dua benua di Turki, yakni benua Asia dan Benua Eropa. Selat sepanjang 30 kilometer ini merupakan selat yang menghubungkan Laut Hitam dan Laut Marmara.

Kami tidak tergesa. Kapal melaju perlahan. Mengijinkan kami menyerap dalam- dalam keindahan yang tampak di sekitar.

Burung- burung yang beterbangan, lalu berenang di air.

[caption id="attachment_362042" align="aligncenter" width="495" caption="Dok. pribadi"]

1419737714884060387
1419737714884060387
[/caption]

Bangunan- bangunan di sekitar tepian selat. Baik bangunan kuno yang bersejarah maupun rumah dan cafe- cafe. Sungguh, semua indah.

14197378012012188315
14197378012012188315

Tak perlu ditanyakan lagi, seperti yang dikatakan oleh pemandu wisata kami, tanah di sekitar Selat Bhosphorus itu, harganya mahal sekali !

[caption id="attachment_362083" align="aligncenter" width="617" caption="Dok. pribadi"]

1419758097566000577
1419758097566000577
[/caption]

***

Kapal terus melaju perlahan. Saat itu kami melayari selat dari sisi Eropa ke sisi Asia.

Haruskah selat ini dilalui melintasi air? Tak adakah jembatan yang menghubungkan benua Asia dan Eropa ini?

Oh ada, ada.

[caption id="attachment_362046" align="aligncenter" width="494" caption="Dok. pribadi"]

14197379102048620451
14197379102048620451
[/caption]

Ada dua jembatan penghubung dua benua yang melintasi selat Bhosporus ini. Yang pertama, dibangun tahun 1973, dikenal dengan nama Jembatan Bhosporus. Yang kedua, selesai dibangun lima belas tahun setelah yang pertama, terletak beberapa kilometer di sebelah Utara jembatan pertama, dinamai Jembatan Fatih Sultan Mehmet.

Fatih Sultan Mehmet merupakan nama seorang Sultan Ottoman dari abad ke 15 yang menaklukkan Konstantinopel (Istanbul) pada tahun 1453 dari Kekaisaran Bizantium

14197379551365955367
14197379551365955367

Bukan hanya pemandangan indah yang kami saksikan. Ada kejutan pula yang kami temukan ketika kami melintasi Selat Bhosphorus itu.

" Kapal selam... Ada kapal selam ! " terdengar seruan di atas kapal.

Kami besegera mendekat, ingin melihat.

Tentu saja, sebab, tak setiap hari kita berpapasan dengan kapal selam, bukan?

[caption id="attachment_362049" align="aligncenter" width="490" caption="Dok. pribadi"]

14197380661398010535
14197380661398010535
[/caption]

***

Kapal mendarat di sisi benua Asia.

Kami sudah dijemput dengan bus di sisi itu.

Kemana kami pergi?

Ke sebuah bukit, dimana penduduk Istanbul biasa melewatkan senja dengan minum teh disana.

Dan aih... sebuah pemandangan unik kami saksikan disitu.

Tempat minum teh tersebut, rupanya biasa dikunjungi oleh pasangan pengantin di Istanbul. Dan kami menemukan salah satunya.

1419738112760346786
1419738112760346786

Pasangan pengantin itu tersenyum bahagia.

Hangat.

Musim dingin, sekali lagi, hanya bisa menyentuh kulit ketika kehangatan itu ada di dalam hati...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun