YESUS KRISTUS DALAM PANDANGAN ALKITAB
Rian Paul Holan Sianturi
Â
Abstrak
Pembahasan mengenai Yesus Kristus dalam pandangan Alkitab tidak lepas dari pengetahuan yang berkaitan dengan pribadi dan pelayanan Yesus Kristus yang tertulis didalamnya. Ada banyak ayat dalam Alkitab yang berbicara tentang siapakah Yesus. Alkitab berbicara tentang Yesus Kristus sebagai Anak Allah yang kekal dan pribadi Tritunggal yang kedua. Anak Allah mengambil rupa seorang manusia dan selalu tinggal dalam persekutuan yang intim dan berelasi dengan Allah Bapa dan Roh Kudus. Tetapi dalam kemajuan dan perkembangan zaman, sering sekali pengajaran-pengajaran dan buku-buku diluar dari apa yang tertulis dan tercata di dalam Alkitab mempengaruhi iman percaya orang-orang Kristen pada abad ini. Sehingga tidak dapat menentukan arah yang kuat untuk mnegenal siapa itu Kristus.
                 Â
                               Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Dimanakah kita bisa mengetahui lebih jauh mengenai pribadi Yesus Kristus selain dari Alkitab itu sendiri, sebuah sumber kebenaran yang satu-satunya dipercayai sebagai dasar pengajaran iman Kristen. Yohanes 1:1 adalah salah satu perikop utama yang memfokuskan perhatian kepada realitas superanatural Yesus dan keilahian-Nya yang sempurna. Bagian ini menyatakan: " Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan firman itu adalah Allah".berdasarkan kesaksian Yohanes, Anak Allah ada bersama dengan Allah Bapa dan Allah Roh Kudus dari sejak permulaan dan meskipun Ia dibedakan dari Allah Bapa dan Allah Roh Kudus, Ia sejajar dalam keilahian dengan dua pribadi lain dalam Tritunggal. Ada banyak ayat lain dalam Alkitab dimana Yesus disebut sebagai Allah. Yoh 20:28, dimana dapat ditemukan ketika Tomas murid Yesus itu, meragukan kebangkitan Yesus dan kemudiaan setelah memegang bekas paku itu, kemudian mengakui keilahian-Nya dan menyerukan, " Ya Tuhanku dan Allahku!" kenyataan bahwa Yesus tidak menyanggah pengakuan iman Tomas yang mengindikasikan kebenaran tentang apa yang ia katakan. Diam tidak merespon terhadap pengakuan Tomas tentang siapa Dia sebenarnya merupakan sebuah persetujuan. Di sepanjang pelayanan-Nya Yesus sendiri juga menyadari bahwa Ia adalah Allah. Dalam dunia internet yang semakin pesat perkembangan dan penjangkauannya, kita menyadari peran Allah itu sendiri melalui manusia dengan banyaknya penemuan-penemuan yang memudahkan hamba-hamba Tuhan untuk menyampaikan Injil berita keselamatan. Tetapi disamping itu, kita juga melihat betapa banyaknya ajaran-ajaran yang mengatakan berbeda tentang siapa Yesus. Pengenalan yang benar tentang siapa pribadi Yesus adalah sangat penting, untuk memperkokoh iman percaya Kristen.[1]
Â
Â
Alkitab Adalah Hasil Karya Satu Perencana Yang Ulung
 Enam puluh enam kitab, ditulis oleh kira-kira empat puluh penulis yang berbeda, yang tinggal di berbagai tempat dalam berbagai lingkungan yang berbeda selama seribu enam ratus tahun lamanya; masing-masing, tanpa menyadarinya,menyumbangkan bagiannya yang perlu sekali untuk membentuk satu keutuhan;masing-masing menambah kepada dan menjelaskan,tetapi tidak pernah membantah apa yang ditulis oleh penulis-penulis lain. Mujizat seperti itu hanya dapat dijelaskan dengan memperhitungkan adanya satu perencana ulung yang menguasai semua penulis insani ini. Lambang, symbol dan upacara adalah nubuat-nubuat lisan mengenai Kristus adalah indah,tetapi alangkah lebih mengagumkan lagi kisah Yesus yang tertulis dalam riwayat hidup para patriakh,dalam pembuatan kemah sembayang dan bait suci,dan dalam kebaktian-kebaktian,kurban persembahan,dan berbagai upacara, dan dalam lambing dan bayangan lain. Nubuatan-nubuatan Alkitab menunjukkan bahwa kitab itu bersifat Ilahi. Tak seorangpun kecuali Allah yang Mahakuasa,yang dari mulanya memberitahukan hal yang kemudian, dapat mengungkapkan apa yang dengan begitu teliti dinubuatkan oleh para nabi mengenai berbagai, orang,kota, bangsa dan dunia. Tetapi yang paling teliti mengenai semuanya itu adalah mengenai kelahiran,pelayanan,berita kematian dan kebangkitan Kristus dan kemuliaan-Nya yang mendatang (1Pet.1:10,11).[2]
 Â
Perjanjian Lama menyatakan Allah Yang Memiliki Otoritas Yang Menjelma Dalam Yesus
Dalam Matius 1-2 terdapat 5 kutipan perjanjian lama yang dikatakan 'digenapi' melalui Yesus; Matius 1:22-23 (Imanuel) Mat 2:5-6 (Betlehem), Mat 2-15 (Mersir), Matius 2: 17-18 (Rahel), Mat 2:23 (Orang Nazaret). Pernyataan-pernyataan ini jelas bukan sekedar prediksi. Beberapa diantaranya merujuk kepada masa lalu sejarah Allah dengan bangsa Israel.
Â
Dengan cara ini tampaknya Matius ingin menunjukkan bahwa seluruh komitmen Allah terhadap umatNya dalam penebusan dan perjanjian, sebagaimana terdapat terutama dalam kitab nabi-nabi, sekarang telah mencapai klimaksnya dalam Yesus. Dia memahami bahwa dalam Yesus ada penggenapan akan janji yang sangat besar yang dibuat Allah untuk bangsa Israel dan untuk bangsa-bangsa lain. Alkitab dalam Perjanjian Baru mencatat pembaptisan Yesus pada waktu suara sorgawi Allah Bap memanggilnNya dengan memakai sebutan dari Perjanjian Lama, yaitu sebagai Hamba Allah (Yesaya 42:1) dan raja Mesias anak Daud- Anak Allah (Mazmur 2:7). Bagian lain dalam Perjanjian Baru yang menyebut indentitas Yesus atau menjelaskan pekerjaan-Nya juga diambil dari Perjanjian Lama: Anak Manusia, Juruslamat, Kristus, Nabi, Gembala dll. Kebingungan seputar indentitas Yesus dalam Injil menunjukkan bahwa yang sesungguhnya sama sekali tidak demikian. Dalam pergumulan untuk mengartikulasikan siapa Yesus menurut pendapatNya sendiri dan siapa Dia menurut pandangan pengikut-pengikut-Nya yang pertama,mereka selalu kembali pada kitab suci mereka, yang didalamnya terdapat uraian tugas dan seluk-beluk pribadi Yesus. Secara lebih mendalam kita dapat melihat indentitas Kristus dalam kultur bangsa Israel, misi-Nya sebagai Mesias adalah untuk mewujudkan dan menghidupkan kembali kisah bangsa Israel, tetapi untuk tujuan yang berbeda dan lebih tinggi yaitu penebusan.[3]
Â
Doktrin Kristus
Manusia sudah jatuh kedalam dosa dan sudah mengalami kerusakan total,maka dirinya tidak mungkin mencari Allah dan membangun hubungannya kembali dengan sang pemberi hidup dengan kemampuannya sendiri. Tetapi Tuhan tidak membiarkan kita dalam keputusasaan, Ia datang dengan mengambil natur manusia. Hanya itulah satu-satunya cara  yang memungkinkan kita diselamatkan dari kehancuran dan penghukuman karena dosa. mK tepa kali ketika Calvin berkata 'Jika ke-Allah-an itu sendiri tidak turun kepada kita, maka tidak mungkin bagi kita untuk naik'. Teologi Liberal memandang Yesus Kristus sebagai manusia yang menjadi Allah ataupun manusia yang bermoral sangat tinggi. Mirip dengan bidat Arianisme, saksi Yehovah mengajarkan bahwa Yesus adalah Allah yang diciptakan, lebih rendah dari Allah (Yehovah) tetapi lebih tinggi dari manusia. Agama Islam memandang Yesus sebagai salah seorang nabi, dan agama-agama Panteisme seperti Hindu memandang Yesus Kristus sebagai salah satu guru yang memberikan pencerahan kepada dunia. Ahli-ahli Taurat Yahudi serta orang-orang Farisi melihat Yesus sebagai penghujatb Allah yang layak mendapatkan hukuman mati. Tokoh besar dalam sejarah manusia seperti Mahatma Gandhi memandang Yesus sebagai pemimpin agama yang bermoral sangat tinggi dan patut diteledani. Gerakan Kharismatik dan teologi kemakmuran di zaman ini menekankan bahwa Yesus adalah pembuat mujizat kesembuhan dan pemberi sukses secara material. Tidak satupun dari pandangan-pandangan di atas yang menyatakan dengan benar tentang Yesus Kristus seperti yang menyatakan dengan benar tentang Yesus Kristus seperti yang dinyatakan Alkitab. Kristologi Alkitab percaya bahwa Yesus Kristus adalah pribadi kedua Tritunggal yang berinkarnasi mengambil natur manusia demi melakukan karya penyelamatan-Nya kepada umat manusia yang berdosa. Dia adalah Allah (God), Tuhan (Lord), pencipta ( Creator), pemelihara (Presever) Penebus (Redemeer) dan Juruslamat (Savior), yang datang mengambil natur manusia, sehingga sekarang Dia adalah Allah dan juga manusia.[4]Â
Â
Â
Â
Kesimpulan
Â
Ada baiknya untuk mempunyai pengertian Alkitabiah yang benar tentang Yesus Kristus, tetapi tidaklah cukup untuk mengetahui banyak mengenai Dia. Kebenaran mulia yang dinyatakan kepada kita didalam kitab suci dan dibuktikan dalam pengalaman masa kini yang actual,ialah bahwa kita dapat mengenal Dia secara pribadi berkenalan dengan Allah yang Mahakuasa di alam semesta. Kitab suci menerangkan dengan jelas bahwa Yesus Kristus dahulu dan sekarang adalah Anak Allah dan juga Manusia. Pengenalan yang benar akan Dia, akan pengorbanan dan penebusan-Nya menjadikan kita pribadi yang tidak akan mudah diombang-ambingkan oleh pengajaran dan ilah-ilah zaman ini. Yesus Kristus dalam pandangan Alkitab secara menyeluruh adalah kebenaran yang tidak dapat diragukan kebenarannya. Yesus Kristus adalah ungkapan yang penuh dan terakhir dari Allah. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah.
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H