dalam diri
sekarang tak
kalau mati
mungkin matiku bagai batu tamat bagai pasir tamat
jiwa membumbung dalam baris sajak
tujuh puncak membilang bilang
nyeri hari mengucap ucap
di butir pasir kutulis rindu rindu
walau huruf habislah sudah
alifbataku belum sebatas allah
(Puisi Walau / Sutardji Calzoum Bachri, 1979)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!