Mohon tunggu...
Ruly Habibah Al Ihsani
Ruly Habibah Al Ihsani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

I am a student in the Development Economics Study Program at Semarang State University who is currently studying for an undergraduate degree. I have also participated in various types of activities on campus and outside campus such as organizations, internships, and volunteering. Enjoys learning new things, is able to adapt and has aspirations to work in the administrative field in the financial, retail and FMCG industries. I am committed to making the most of my time as a student and building a strong foundation for my future career.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Teori Robert Solow: Menyelami Fondasi Pemikiran, Implikasi serta Kritiknya

6 Desember 2023   17:31 Diperbarui: 6 Desember 2023   18:05 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

dibuat oleh :

Ihsan Tabah Hadiyanto, Ruly Habibah Al Ihsani, Kirana May Muna, Ayyudyah Eko Syafitri M, Sri Rahayu, Rena Miladiah, Nisrina Maharani, Himmatul Ulya.

Robert Merton Solow atau yang biasa dikenal dengan Robert Solow merupakan seorang ekonom yang lahir pada 23 Agustus 1924 di Brooklyn, New York Amerika Serikat. Saat duduk dibangku sekolah menengah, solow berhasil mendapat beasiswa untuk berkuliah di Harvard University. Akan tetapi saat sudah berkuliah, solow memilih untuk berhenti dan menjadi tentara di tahun 1942-1945. Setelah masa abdinya selesai solow bekerja sebagai asisten penelitian Wassily Leontief, yang kemudian dari sinilah berawal ketertarikannya solow dengan makro ekonomi. Solow beranggapan bahwa materi ekonomi mempelajari seluruh aspek kehidupan yang ada di masyarakat.  Teori yang dikembangkan solow dikenal dengan Teori pertumbuhan neo-klasik.

Pengembangan Teori Robert Solow

Model Solow awalnya menekankan akumulasi modal fisik sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Namun, dengan memasukkan sumber daya non-fisik seperti ilmu pengetahuan dan teknologi ke dalam model, teori pertumbuhan endogen memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kemajuan ekonomi. Teori ini bertujuan menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi bersumber dari peningkatan akumulasi modal, yang melibatkan tidak hanya aspek fisik tetapi juga elemen non-fisik seperti ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan dalam teknologi dianggap mendorong inovasi, yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. 

Dalam pertumbuhan endogen, kualitas dalam sumber daya manusia dianggap sebagai investasi yang penting dalam meningkatkan kapasitas dan keterampilan masyarakat. Investasi dalam sumber daya manusia dapat meningkatkan produktivitas dan kemampuan inovasi masyarakat, serta membantu mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Peningkatan kualitas sumber daya manusia, melalui pendidikan dan pelatihan, dianggap dapat menghasilkan inovasi dan meningkatkan produktivitas. Pendidikan dapat menyediakan sumber daya manusia yang lebih berkualitas dengan meningkatkan kemampuan untuk berinovasi dan memperluas basis pengetahuan guna menciptakan teknologi baru. Hal ini memberikan dasar untuk kebijakan pembangunan manusia yang lebih berorientasi pada pendidikan dan pelatihan.

Relevansi Teori Robert Solow ( Pertumbuhan Ekonomi)

Pemikiran Robert Solow mengenai pertumbuhan ekonomi masih relevan pada zaman sekarang dengan buktinya kontribusi besar dalam memahami pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pemikiran Robert Solow menyatakan pertumbuhan ekonomi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor produksi tetapi juga dipengaruhi oleh teknologi dan inovasi. Salah satu contoh relevansinya yaitu pertumbuhan penduduk dapat menjadi tenaga endogen dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dalam hal ini, pertumbuhan penduduk dapat menjadi sumber daya manusia yang produktif dan dapat meningkatkan produktivitas ekonomi. Selain itu, pemikiran Robert Solow juga mempengaruhi determinan pertumbuhan ekonomi antara buruh dan modal. Semakin tinggi tingkat tabungan, maka semakin tinggi pula modal dan hasil yang dihasilkan. Pemikiran ini mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam meningkatkan investasi dan kemajuan teknologi di Indonesia. Peningkatan investasi akan mendorong peningkatan kredit, pertumbuhan penghasilan, dan pada akhirnya akan meningkatkan lingkungan investasi yang kondusif sehingga pertumbuhan ekonomi akan meningkat.

Pemikiran Robert Solow juga memberikan pengaruh bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang pada saat ini, di mana terdapat akumulasi modal, pertumbuhan teknologi serta faktor produktivitas total (FTP) yang masih relevan. Di masa kini, perkembangan teknologi merupakan faktor penting untuk peningkatan produktivitas dalam penciptaan lapangan kerja baru.Di era digitalisasi teknologi sangat penting dan merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Solow mendorong pertumbuhan  berkelanjutan dan mencakup investasi pada teknologi ramah lingkungan, efisiensi sumber daya, dan infrastruktur berkelanjutan. Peningkatan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi dari peran inovasi dan teknologi juga dikembangkan oleh Robert Solow.  Akan tetapi, dengan relevansi tersebut perlu diketahui bahwa ekonomi di masa sekarang lebih luas dan kompleks seperti globalisasi, perdagangan internasional, perubahan iklim lalu hubungan antar negara yang lebih dalam dari berbagai aspek ekonomi maupun aspek lainnya.

Kelemahan Teori Robert Solow (Pertumbuhan Ekonomi)

Teori pertumbuhan Solow-Swan adalah salah satu model pertumbuhan ekonomi neoklasik yang paling terkenal dan berpengaruh pada abad ke-20. Teori ini memberikan wawasan penting mengenai pendorong pertumbuhan ekonomi, yaitu tingkat tabungan, kemajuan teknologi, dan pertumbuhan penduduk. Meskipun teori ini dianggap sebagai model yang penting, namun memiliki beberapa kelemahan yang harus diperhatikan. Teori Solow berasumsi bahwa kemajuan teknologi merupakan faktor eksogen atau eksternal terhadap sistem perekonomian. Artinya faktor ekonomi lainnya tidak mempengaruhi perkembangan teknologi. Namun kenyataannya, perkembangan teknologi dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi seperti investasi dalam penelitian dan pengembangan, pendidikan, dan kebijakan pemerintah.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun