Mohon tunggu...
Rullysyah
Rullysyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Apa yang Salah dengan Polri Kita, Pak Jokowi?

15 Oktober 2022   06:26 Diperbarui: 15 Oktober 2022   06:45 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Lalu menjelang Pilpres 2019 banyak Ustad yang dilarang berceramah oleh ormas-ormas tertentu dimana Polri akhirnya membela ormas-ormas itu dengan alasan untuk menghindari konflik diantara masyarakat.  Dan akhirnya Kasus Ahmad Dani yang tidak jelas gara-gara tersangkut taggar #gantipresiden, Ahmad Dani divonis 1 tahun penjara.

Dari paparan diatas penulis menyimpulkan : Era Jokowi adalah Era Neo Orde Baru dimana kalau Orde Baru Soeharto menggunakan militer untuk mengendalikan musuh-musuh politiknya sementara era Jokowi menggunakan Polri untuk mengendalikan musuh-musuh politiknya.

Maaf sebelumnya ini hanya pendapat pribadi yang belum pasti kebenarannya.

TIDAK MUNGKIN BERHARAP SEORANG KAPOLRI BISA MENYELESAIKAN CARUT MARUT KEPOLISIAN

Pak Jokowi, menurut penulis masalah institusi Polri ini masalah yang sangat serius. Penulis sama sekali tidak meragukan kemampuan Kapolri  Listyo Sigit Prabowo. Bahkan penulis menilai beliau ini akan tercatat sebagai Kapolri Terbaik dalam beberapa dekade kedepan.

Tapi sehebat-hebatnya Kapolri kita, setegas-tegasnya Kapolri kita saat ini sangat tidak mungkin beliu mampu mengatasi masalah kepolisian dengan tuntas. Ini bukan pekerjaan yang bisa diselesaikan oleh 1-2 orang atau 1 team sekalipun.

Kita butuh regulasi baru untuk membenahi  Kepolisian kita. Semua akar-akar masalah harus segera dipetakan.  Mungkin menurut penulis kurang lebih seperti  berikut.

Pertama adalah isu Rekruitmen anggota Polri yang kabarnya harus mengeluarkan biaya puluhan juta agar bisa diterima menjadi anggota Polri.

Logikanya kalau itu benar bahwa  memang membutuhkan modal banyak untuk menjadi personil Polri, maka kemungkinan besar setelah menjadi Polri yang bersangkutan akan berupaya mencari kembali modal.  Apakah itu dengan cara kongkalikong dengan pelanggar lalu lintas, apakah itu dengan cara membekingi Bandar judi, apakah itu dengan cara berjualan barang sitaan Negara dan lain-lainnya.

Kedua, Kontrol dan Pengawasan terhadap personil Polri.  Selama ini kita melihat  Kompolnas semampu apa melakukan pengawasan?   IPW sebisa apa mengkoreksi?  Dan Propam Polri sendiri semampu apa?  Faktanya Propam Polri yang terakhir malah terlibat pembunuhan sadis dan dikabarkan terkait dengan konsorsium judi online.

Harus ada regulasi atau pembentukan lembaga baru yang mampu benar-benar mengawasi polisi. Banyak pendapat di masyarakat yang mengatakan  "Polisi tidak penah salah". Kata orang polisi suka bersikap : "Ah gua kan polisi. Siapa yang berani nangkap gua?".  "Teman-teman gua solid semua, kalau gua salah gak mungkin gua nggak dibelain mereka."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun