Mohon tunggu...
Rullysyah
Rullysyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Apa Susah dan Ruginya Jokowi Terbitkan Perppu KPK Segera?

25 September 2019   23:49 Diperbarui: 26 September 2019   00:44 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Negara kita saat ini sedang tidak kondusif. Setelah kemarin tanggal 24 September 2019 puluhan ribu mahasiswa se Indonesia melakukan demo serentak di berbagai kota hingga jatuh ratusan korban luka.

Hari ini terjadi lagi beberapa demo mahasiswa di berbagai daerah yang berujung rusuh, dan puncaknya adalah demo yang terjadi malam ini di kawasan Slipi dan Pal merah (seputaran gedung DPR) yang belum berakhir. Demo aneh ini sepertinya dilakukan oleh massa tak dikenal yang berkali-kali memancing provokasi terhadap aparat keamanan.

Di sisi lain hari ini adalah Bad Day buat saya. Sore tadi saya mendengar kabar duka dari Wamena Papua. Seorang sahabat, seorang kakak kelas yang sudah sekitar 40 tahun tinggal di Wamena Papua ternyata sudah berpulang ke Rahmatullah. Almarhum menjadi korban kerusuhan massa di Wamena 2 hari lalu. Dalam kabar itu juga disebut Kepala RSUD Wamena juga wafat, ikut menjadi korban kerusuhan Wamena.  Kurang lebih seperti itu kabar buruk dari Papua.

Kembali lagi pada Eskalasi politik yang memanas akibat puluhan demo yang terjadi sejak kemarin, pagi tadi seorang Elit PDIP yaitu Eva Sundari membuat pernyataan bahwa Jokowi tidak akan menerbitkan Perppu UU KPK karena negara ini sedang dalam kondisi normal.  Saya hanya bisa mengernyitkan kening saja ketika membaca berita itu tadi pagi.

Menjelang magrib tadi saya memantau siaran TV. Ternyata berita Demo di seputaran Gedung DPR Senayan siang tadi yang dikabarkan dilakukan oleh para pelajar SMK ternyata hingga magrib tadi masih saja berlangsung. Cukup aneh buat saya memantau berita ini.

Baru kali ini terjadi sejak zaman Reformasi ada Demo yang dilakukan oleh pelajar setingkat SMU. Lucunya juga para pelajar ini tidak ada yang membawa sama sekali poster-poster Demo. Sepertinya demo itu mendadak.  Mungkin tiba-tiba ada yang menggerakan mereka untuk turun ke jalan.  Sejak siang tadi saya berpikir pasti ini ada donator yang menawarkan Uang Demo yang menggiurkan sehingga para pelajar SMK ini bersedia datang ke Senayan dan berdemo.

Saya pikir pasti magrib tadi sudah bubar. Tapi ternyata sampai  jam 10 malam tadi di berbagai stasiun tivi dikabarkan demo itu masih berlangsung.  Malah sudah terjadi kerusuhan dimana pos polisi dan fasilitas public lainnya dibakar massa. 

Menyimak berita terakhir tadi jam 10 malam, saya menjadi yakin bahwa massa itu bukanlah massa pelajar SMK. Mungkin saja masih ada tersisa massa pelajar SMK yang ikut demo tadi siang tapi menjelang jam 7 dikabarkan Kompas TV tiba-tiba muncul kembali konsentrasi massa di kawasan Slipi. Inilah  yang saya yakini merupakan massa baru dengan agenda khusus yaitu ingin menciptakan kerusuhan.

Lihatlah gambar berikut. Perhatikan massa yang berseragam putih abu-abu itu. Dari posturnya terlihat mereka jauh lebih dewasa dari umur anak-anak SMK.

capture berita CNN
capture berita CNN
Saya sebut  dalam artikel tadi siang yang sempat saya buat, tentang fenomena keberadaan demo-demo aneh oleh Oknum-oknum yang punya kemampuan finansial sehingga mampu menggerakan massa demo sudah saya bahas dalam artikel tadi siang tersebut.

Kejadian kerusuhan pada tanggal 22 Mei 2019 lalu di depan Gedung Bawaslu sudah menunjukkan eksistensi dari kelompok tak dikenal ini. sepertinya target mereka memang ingin selalu membuat kerusuhan di setiap demo-demo yang dilakukan masyarakat belakangan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun