Mohon tunggu...
Rullysyah
Rullysyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bila Papua Merdeka, Jokowi Bisa Lengser?

30 Agustus 2019   06:00 Diperbarui: 30 Agustus 2019   06:20 4500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukankah seperti ini yang rugi semua orang.  Bila Papua sampai lepas itu yang rugi bukan hanya rakyat 01 melainkan rakyat 02 juga karena kedua pihak adalah rakyat Indonesia.

AMAT SANGAT TIDAK MUDAH MENGATASI MASALAH PAPUA DALAM KERANGKA NKRI

Hanya mereka-mereka yang peduli lahir batin pada Papua dan mengenal Papua dengan baik yang dapat menyelesaikan masalah Papua. Kita butuh semua orang yang mengenal betul Papua untuk mengatasi masalah Papua. 

Disebut mengenal Papua pastinya harus mengenal sejarahnya, mengenal social budayanya dan akar masalah keinginan Referendum hingga bagaimana caranya menempatkan Papua sebagai bagian terpenting yang terintegrasi dalam NKRI.

Kebetulan remaja saya dibesarkan di Papua. Belasan tahun tinggal di Jayapura sehingga saya cukup mengenal orang Papua mulai dari masyarakat pantai hingga masyarakat pedalaman, mengenal social budayanya dan sedikit tahu tentang sejarah Papua yang ada.

Sejak remaja belasan tahun saya sudah paham dan seringkali  mendengar Akar Masalah pencetus Aspirasi Merdeka dari kawan-kawan yang asli dari Papua.  Kalimat-kalimat seperti : "Rambut kami kriting, rambut mereka lurus", "kulit kami hitam, kulit mereka coklat",   "Belanda tidak menjajah kami, tapi menjajah mereka". Dan seterusnya dan seterusnya.

Pada dasarnya sejak remaja saya sudah menyimpulkan banyak masyarakat Papua yang merasa secara fisik mereka jauh berbeda dengan masyarakat Indonesia di luar Papua. Dan dalam batin mereka sudah ada pertanyaan besar, mengapa kami harus menjadi bagian dari Republik Indonesia? Apa alasannya?

Berbeda dengan orang Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan dan lainnya yang sama-sama merasakan penderitaan Rodi (kerja paksa) dan dikeruk sumber alamnya oleh Belanda (senasib dan sependeritaan), di sisi lain orang Papua tidak merasakan Rodi dan tidak dikeruk kekayaan alamnya oleh Belanda. Malah orang-orang Belanda yang membawa kaum misionaris untuk mengenalkan Kristen kepada mereka.

Dari situ saja sudah terlihat adanya perbedaan ikatan emosional terkait kerangka NKRI. Apalagi secara fisik mereka merasa berbeda terutama rambut mereka. 

Hal inilah yang membuat masyarakat Papua sangat peka terhadap isu rasialis. Dan Kerusuhan terakhir kemarin di beberapa kota di Papua terbukti dipicu oleh masalah isu rasialis.

Orang-orang Papua yang saya kenal umumnya adalah orang-orang yang polos. Mayoritas karakter orang Papua sangat baik, terbuka dan suka membantu siapapun. Rasa solidaritas mereka juga sangat tinggi kepada sesama, apalagi terhadap saudara sedarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun