Mohon tunggu...
Rullysyah
Rullysyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Meski Menang Pilpres, Legitimasi Jokowi sebagai Presiden Sangat Lemah

27 April 2019   14:46 Diperbarui: 27 April 2019   14:52 4860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita semua bisa melihat kekuatan pendukung Prabowo di media Facebook, Twitter dan lainnya. Kekuatan ini sangat nyata terlihat dan kekuatan ini akan tetap ada hingga 5 tahun ke depan.

Bila mengacu pada paparan-paparan diatas dapat disimpulkan untuk Periode 2019-2024 Jokowi akan mengalami deficit Legitimasi sebagai Presiden. Ini harus diantisipasi karena sangat krusial.

Kita bayangkan saja, dengan kekuatan Prabowo di media social yang sangat kuat, bila nanti setelah dilantik menjadi Presiden untuk kedua kalinya,kemudian  nanti ada sedikit saja kebijakan Jokowi yang salah atau berpolemik  maka suara netizen akan menggema sangat kencang.  Dan akan sangat mengganggu stabilitas politik kita.

Itulah potensi kebisingan politik yang mungkin akan terjadi bila tidak mulai sekarang diantisipasi.

PERTEMUAN JOKOWI DENGAN SEJUMLAH TOKOH SEBELUM PENGUMUMAN KPU  SANGAT BAIK

Hal-hal yang mengejutkan public muncul dalam beberapa hari terakhir. Jokowi mengundang Zulkfli Hasan (Ketua PAN) untuk berkunjung ke Istana Presiden. Lalu mengundang Said Iqbal Ketua organisasi Buruh Indonesia ke istana. Lalu mulai menjalin keakraban dengan SBY dengan berkali-kali mengutus orang-orang dekat Jokowi mengunjungi ibu Ani Yudhoyono di Singapura.

Langkah-langkah itu secara politik sangat tepat. Terlepas nanti Jokowi  ingin mengajak PAN dan Demokrat bergabung di Kabinet saya pikir sangat baik sekali mulai dari sekarang Jokowi mengambil langkah untuk merangkul mayoritas kekuatan politik yang ada.

Secara kekuatan Politik dari kalangan umum sudah mulai dilakukan Jokowi. Saya menduga berikutnya Jokowi akan berusaha keras mengundang Ustad Abdul Somad. UAS inilah sosok yang menyebabkan hampir seluruh Sumatra memilih Prabowo. Saya berbeda jauh pemikirannya dengan Denny JA yang meremehkan kekuatan UAS. UAS, Habib Rizieq, Aa Gym dan beberapa tokoh lain adalah Icon kekuatan politik kalangan Islam. Mereka hampir setara dengan kekuatan  Kyai  NU ataupun  Tokoh Muhammadiyah.

Kesimpulannya kemudian, Hasil Pilpres 2019 ini tidak bagus untuk Jokowi. Meski menang legitimasinya sebagai Presiden nantinya akan terancam. Bila mulai dari sekarang tidak diantisipasi maka sepertinya kondisi politik negeri ini untuk 5 tahun ke depan tidak begitu kondusif.

Jokowi juga harus segera memperbaiki kondisi Carut-Marut Penegakan Hukum yang terjadi selama ini. Semua tokoh-tokoh yang diduga dikriminalisasi rezim yang berkuasa harus segera dibebaskan kalau memang tidak ada bukti-bukti yang kuat. Begitu juga kasus Novel Baswedan dan kasus-kasus hukum kontroversial lainnya harus segera dituntaskan. Bila itu tidak dilakukan maka Legitimasi Jokowi akan selalu tergerus oleh hal itu.

Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun