KEPANIKAN KUBU 01 TERHADAP PERTARUNGAN PILPRES DI JAWA TENGAH
Kalau kita jeli sebenarnya mudah saja mengamati strategi kubu 01 dan kubu 02. Masing-masing kubu tahu kelemahan dan kekuatan mereka. Kubu 01 tahu mereka lemah di Jawa Barat dan Banten makanya mereka melakukan maneuver-manuver besar di Jawa Barat.  Sementara kubu 02 berusaha keras meredam keperkasaan Jokowi di Jawa Tengah  dengan membuat markas-markas pemenangan di beberapa kota.
Kalau saja maneuver-manuver itu normal dan umum tentu  tidak masalah. Kubu 01 berkali-kali mengklaim mereka sudah berhasil unggul di Jawa Barat. Tentu tidak masalah. Kubu 02 berkali-kali mengatakan mereka punya peluang membalikkan keadaan di Jawa Tengah tentu juga tidak menjadi masalah.
Yang menjadi masalah kemudian adalah :  Ada Kepala Daerah Yang Mengganggu  Jalannya Kampanye Pilpres 2019.
Setelah sebelumnya Prabowo dilarang menggunakan Stadion Utama di Bogor, kemarin juga Prabowo dilarang Walikota Semarang untuk berkampanye di Semarang. 2 lapangan besar (area luas) tidak diberi izin sama sekali untuk Prabowo berkampanye disana.
Kita tidak bisa berharap Mendagri atau Gubernur Jateng akan menegur Walikota Semarang. Semua orang sudah tahu  Walikota Semarang, Gubernur Jateng dan Mendagri adalah PDIP.
Hambatan Walikota Semarang terhadap kampanye Prabowo sudah menjelaskan 1 hal yaitu kubu 01 sangat panic dengan penetrasi kubu 02 di wilayah Jateng. Â Bahkan beberapa bulan lalu Moeldoko Kepala Staff Presiden complain markas pemenangan Prabowo di Solo disebutnya mengganggu pemandangan lalu lintas. Begitu juga wakil Ketua TKN menyebut pendirian marka pemenangan Prabowo di Solo sebagai Blunder terbesar kubu 02.
Apa boleh buat Pilpres 2019 di Jawa Tengah sejak awal sudah tidak fair. Jauh hari sebelumnya 34 kepala Daerah bersama Gubernur Jateng sudah memperlihatkan dukungannya terhadap paslon 01. Tinggal masyarakatnya saja yang menentukan.
Sesuai paparan diatas bahwa kota Jogja dan Solo adalah Barometer pemilih untuk khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur maka kita lihat saja sekarang  siapa yang menguasai Jogja dan Solo.
Kampanye Prabowo di Jogja 2 hari lalu sudah membuktikan betapa meriahnya Prabowo disambut masyarakat Jogja. Sultan Jogjakarta juga menerima kedatangan Prabowo di Kraton Jogja. Bahkan Sri Sultan titip pesan kepada Prabowo agar menjaga NKRI baik-baik.