PILWAKO SURABAYA 2015, PILGUB DKI 2017 DAN PILGUB JATENG 2018 YANG MELESET SURVEYNYA
Silahkan lihat table yang ada.
Pada Pemilihan Walikota Surabaya tahun 2015 lalu sang Incumbent Tri Rismaharini dari PDIP bertarung melawan Rasiyo dari partai Demokrat. Â Dari hasil browsing saya hanya mendapatkan 2 Lembaga Survey yang mensurvey Elektabilita kedua Calon Walikota. Lembaga Survey SCG dan Indo Barometer.
SCG merilis angka elektabilitas penuh (tanpa undecided Voters) Â yaitu : Tri Rismaharini 94% dan Rasiyo 6%. Sementara Indo Barometer merilis angka Elektabilitas : Tri Rismaharini 82,5% Rasiyo 4,5% dan Undecided Voters 13%.
Seperti yamg saya lakukan pada Prediksi Pilpres 2014 dan Prediksi Pilgub DKI 2012 saya menggunakan Teori Proporsi Pemilih sehingga angka-angka survey Indo Barometer saya konversikan menjadi Angka Elektabilitas Penuh yaitu : Tri Rismaharini 94,83% dan  Rasiyo 5,17%.
KPUD Surabaya menetapkan Hasil Pilwako sebagai berikut : Tri Risma 86,34% dan Rasiyo 24,66%. Itu artinya Survey Elektabilitas yang dilakukan kedua lembaga survey meleset masing-masing sekitar 8%.
Selanjutnya  Pilgub DKI 2017.  Saya ambil survey Putaran Pertama karena lebih orisinal surveynya. Lagipula di putaran kedua hanya ada 2 lembaga survey yang melakukan survey. Saya pilih yang banyak lembaga agar bisa tahu perbedaannya.
Dan dari angka Elektabilitas yang dirilis 4 Lembaga  survey yaitu : Populi Center, LSI Denny JA, SMRC dan Median kesemuanya saya konversikan ke angka Elektabilitas Penuh.  Dan ternyata ke empat-empatnya meleset jauh.
Saya bandingkan angka survey mereka ke pemenang Pilgub DKI 2017 Anies Baswedan dan terlihat hasilnya setiap lembaga survey rata-rata melesetnya mencapai hampir 12%.
Selanjutnya  yang paling parah melesetnya itu yang terjadi di Pilgub Jateng 2018. Bisa dilihat di table, 5 lembaga Survey yang merilis Elektabilitasnya meleset antara 16% hingga 24%.  Atau rata-rata melesetnya 19,94%. Silahkan dicermati langsung detailnya.
Saya sendiri belum yakin apakah fenomena  dari 3 Pilkada itu bisa mewakili sebuah Teori yang saya sebut sebagai Teori "Surinc Passed" ataukah belum terwakili.