Mohon tunggu...
Rullysyah
Rullysyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Peta Kekuatan Politik Jokowi Vs Prabowo Tahun 2019

28 Februari 2019   19:22 Diperbarui: 1 Maret 2019   07:55 5489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua pasangan capres-cawapres, Joko Widodo-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, menghadiri deklarasi kampanye damai di Lapangan Silang Monas, (KOMPAS.com/ABBA GABRILIN)

PERBEDAAN ANTARA JOKOWI DENGAN SBY

Bukannya ingin mendewakan SBY tetapi fakta memang mengatakan selama pemerintahannya SBY mampu melakukan Keseimbangan secara konsisten. Prestasi SBY secara fisik mungkin kalah jauh dari Jokowi tetapi untuk stabilitas Politik dan Keamanan SBY lebih hebat (menurut saya). Begitu juga dengan Pertumbuhan Ekonomi terutama.

Berbeda dengan Pilpres 2004 yang waktu itu Megawati sebagai Petahana, pada Pilpres 2009 ketika SBY jadi Petahana ada pendapat yang mengatakan: SBY Dipasangkan Dengan Sendal Jepit saja Pasti Menang. Pendapat itu memang terbukti dan SBY menang telak di Pilpres 2009.

Itulah bukti keberhasilan SBY menjaga Personal Branding selama Periode Pertama Pemerintahannya. Tetapi akhirnya pada Periode Kedua Pemerintahannya pun berubah. Yang terkenal dari SBY adalah Politik Pencitraan. SBY dikritik dimana-mana bahkan sampai dibully. Saya sendiri termasuk Pengkritik keras SBY pada tahun 2012-2014. (Bisa dilihat di artikel-artikel saya pada tahun-tahun tersebut).

Untuk Jokowi sendiri atau tepatnya menjelang Pilpres 2019 ini hanya sedikit orang yang sangat yakin Jokowi pasti menang. Mungkin tahun lalu (2017) masih banyak orang yang cukup yakin Jokowi pasti menang. Tapi tidak untuk bulan-bulan terakhir ini.

Siapa yang paling bertanggung jawab dengan kondisi seperti ini, tentulah partai-partai pendukungnya. Merekalah yang selama 4 tahun ini mendapatkan keuntungan materil, keuntungan strategis dan lainnya tetapi kelihatannya mereka tidak perduli dengan untuk itu. Tidak terlihat mereka untuk tetap menjaga Personal Branding dari Presiden yang ada.

dokumen pribadi
dokumen pribadi
JOKOWI HARUS MEWASPADAI HASIL POLLING YANG ADA

 Ketika Lembaga-lembaga survey tidak mampu memberikan kepastian Trend Elektabilitas dari Capres-Cawapres maka seharusnya Polling menjadi data yang harus dipertimbangkan. 

Survey Elektabilitas kalau memang dilakukan dengan cara yang baik dan benar secara maksimal bisa membuat hasil yang sangat akurat. Melesetnya hanya dibawah 2% dari Hasil Pilpres yang dikeluarkan KPU. Itu sudah terbukti di Pilpres 2014.

Sayangnya secara pribadi saat ini saya kurang mempercayai Hasil Survey yang ada karena faktanya 2 tahun terakhir (seperti dalam artikel sebelumnya) banyak lembaga survey yang meleset sampai 20%.

Sementara untuk Metode Polling sendiri, sepengamatan saya selama ini, Akurasi dari hasil sebuah Polling menyimpang dalam batas toleransi 5%. Dengan catatan polling tersebut dilakukan dengan cara yang baik dan benar.

Berikut saya sertakan Hasil Polling yang saya dapat di beberapa media. Ada beberapa polling yang tidak saya ambil sebagai data bukan karena pembuat polling tidak kredible tapi ada factor lainnya. Contoh, Polling yang dilakukan ILC TV One.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun