Dari 4 Sifat tersebut bila salah satunya kemudian cacat maka Personal Branding Jokowi akan jatuh begitu saja. Misalnya oleh Oposisi, Jokowi saat ini diopinikan sebagai Tukang Bohong dan Tidak Merakyat. Ini krusial sekali karena bisa menggerus Personal Branding yang sudah tertanam dibenak masyarakat.
Kondisi One Man one Vote membuat setiap pemilih berpotensi bisa membuat perbedaan dari hasil Pilpres jadi hal ini akan sulit dikontrol oleh Tim Sukses yang paling hebat sekalipun. Terlalu sulit untuk memperkirakan massa yang percaya pada Jokowi bisa berubah dalam sewaktu-waktu.
Bila Personal Branding Jokowi yang 4 sifat itu berkurang 2 maka Nilai Jual Jokowi turun sekitar 40%. Itulah tugasnya Tim Kampanye Jokowi mempertahankan Personal Branding dari Jokowi.
Dari Seluruh Indonesia kita bagi menjadi 6 Zona yaitu : Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Bali NTB-NTT, Kalimantan, Sulawesi, Maluku-Papua dan Luar negeri. Dan sesuai dengan table gambar yang ada, 6 zona itu memperlihatkan bahwa sejatinya Pilpres adalah Pertarungan Suara di pulau Jawa dan pulau Sumatra.
 Tabel di atas memperlihatkan hampir 60% perolehan suara disumbang dari Pulau Jawa dan hampir 20% suara disumbang dari Pulau Sumatra sementara wilayah lainnya hanya menyumbang sekitar 20% suara.
Banyak pendapat yang mengatakan kondisi ini tidak adil tetapi memang begitulah resiko One Man One Vote. Wilayah terpadat penduduknya yang terkondisikan untuk menentukan siapa yang menjadi Pemimpin Nasional. Makanya ada istilah yang bisa jadi Presiden Indonesia adalah orang dari suku Jawa.
Istilah ini hanya mencerminkan proporsi suara dalam Pilpres sementara faktanya BJ Habibie pernah menjadi Presiden RI dan tidak dikudeta oleh orang Jawa. :D
Mungkin di masa mendatang akan ada ide besar untuk merubah kondisi One Man One Vote, kita tunggu saja.
Berikutnya dari table kedua bisa kita lihat kekuatan Prabowo pada 6 zona tersebut pada tahun 2014.
Prabowo hanya menang di Pulau Sumatra saja. Sementara di 5 zona lainnya yaitu P. Jawa, Bali NTB-NTT, Kalimantan, Sulawesi, Malpalun menyatakan Jokowi unggul. Bahkan di Sulawesi dan Malpalun (Maluku-Papua dan Luar negeri) Jokowi unggul 20% dari Prabowo pada Pilpres 2014.
Pertanyaannya kemudian, apakah Jokowi akan bisa menang mudah pada Pilpres 2019? Jawabannya hanya mengatakan tergantung Personal Branding dari Jokowi saat ini.