Polling-polling yang ada mayoritas memenangkan Prabowo sementara Hasil Survei Elektabilitasnya sangat jauh selisihnya yaitu sekitar 20%. Makanya seminggu yang lalu saya sempat membuat artikel untuk membahas hal tersebut.
Dan kali ini saya coba uraikan hasil pengamatan saya.
KINERJA LEMBAGA SURVEI DI PILPRES 2014
Seperti yang sudah saya katakan diatas, Kinerja Lembaga Survei yang ada waktu itu sangat bagus. Prediiksinya Jitu. Berikut saya ambil 3 lembaga survei untuk mewakilinya yaitu :
1.LSI merilis Elektabilitas Jokowi 45,0% - Prabowo 38,7% dan Undecided Voters 16,3%.
2.Indobarometer: Jokowi 46%-Prabowo 42,6% dan Undecided Voters 11,4%.
3.Poltracking : Jokowi 48,5% - Prabowo 41,1% dan Undecide Voters 10,4%.
Hasil Pilpres 2014 dari KPU adalah: Jokowi 53,15% - Prabowo 46,85%.
Bila ketiga survei lembaga diatas saya hitung angka proporsionalnya dengan membuang angka Undecided Voters maka saya menemukan tingkat melesetnya sebagai berikut :
1.LSI Meleset 0,6% dari Hasil KPU. Ini Angka yang bagus sekali. (Dibawah 1% melesetnya)
2.Poltracking meleset 1% dan Indobarometer meleset 1,2%. Bagus juga karena Ketepatan hasilnya mencapai 98% lebih dari Hasil Pemilu.
Waktu itu saya berharap Kinerja seperti ini maupun hasil survei seperti ini akan terjadi di Pilkada 2017, 2018 dan Pilpres 2019. Sayangnya harapan itu tidak terjadi.
Bila dibandingkan dengan Hasil Survei berbagai lembaga survei di Pilgub DKI tahun 2012 dan Pilpres 2014, Kinerja lembaga-lembaga survei di tahun 2017 khususnya pada Pilgub DKI 2017 menurut saya memang buruk.
Waktu itu angka-angkanya naik turun drastic sejak hari pertama penetapan Cagub-Cawagub oleh KPUD DKI. Sempat saling menyalip dan kenaikannya antara bulan pertama dengan bulan kedua sungguh signifikan. Seperti ada anomaly.
Waktu itu memang ada Kasus Al-Maidah yang mungkin berdampak pada turunnya elektabilitas Ahok. Ahok turun, AHY melonjak naik. Tapi setelah itu tiba-tiba ada peristiwa Polda Metro Jaya berkali-kali memeriksa Cawapres Sylvana Murni dengan 2 kasus Korupsi.Â
Akhirnya Elektabilitas AHY melorot tajam dan berakhir dengan kekalahannya di Putaran Pertama. Anehnya kasus Hukum yang mengganggu Cawapres Sylvana Murni setelah Pilgub DKI selesai ternyata malah tidak ada kabarnya sama sekali. Seperti selesai dengan sendirinya. Tak tahulah awak urusan seperti itu.