Mohon tunggu...
Rullysyah
Rullysyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Alexis Membuat Anies Menjadi "Seksi", Sementara Jokowi Mulai "Tergerus" Reklamasi

2 November 2017   06:32 Diperbarui: 2 November 2017   08:33 3326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Alexis sendiri adalah DURI BESAR bagi  Ahok, Gubernur DKI sebelumnya.   Ahok yang berhasil mengobrak-abrik Kalijodo sebagai markas Prostitusi akhirnya malah tergerus kredibilitasnya gara-gara tidak mampu menutup Hotel Alexis.  Alasan Ahok pada saat itu tidak ada bukti yang bisa menunjukkan Hotel Alexis telah melakukan pelanggaran seperti Prostitusi dan lainnya.

Bagi banyak orang (termasuk saya tentunya), sepertinya  Ahok terlalu dangkal memberi alasan tersebut. Kalau Ahok berniat serius, soal bukti-bukti pasti bisa didapat.  Faktanya Anies Baswedan juga mungkin saja tidak punya bukti-bukti konkrit tentang keberadaan prostitusi di Hotel Alexis.

Tetapi dengan logika sederhana, sebenarnya tidak perlu bukti  hitam diatas putih pun, Gubernur DKI bisa membuat Alexis menutup operasional. Contoh sederhana misalnya : Pemprov  DKI punya data tentang ratusan orang TKW asal mancanegara yang bekerja di Hotel tersebut.  Pekerjaan seperti apa yang dikerjakan para TKW tersebut tentu bisa digali kalau memang punya niat menyelidiki.

Contoh lain misalnya :  Di Hotel itu dilarang menggunakan Handphone di area-area tertentu (apalagi Kamera). Itu berarti ada hal-hal yang memang disembunyikan dari public dengan alasan yang misterius.  Karena logikanya setiap Hotel seharusnya bergembira bila ada tamu-tamu hotel mereka yang mempublikasikan keindahan, kemewahan dan keramahan dari hotelnya dengan cara mengupload kegiatan mereka di hotel tersebut selama menginap. Itu adalah testimony marketing yang sangat baik.

Dengan  2 catatan kecil tersebut (memperkerjakan ratusan TKW asing dan dilarang menggunakan Handphone) sudah jelas dan sangat mudah ditebak bahwa di dalam Hotel tersebut ada sesuatu yang buruk untuk public. Dengan demikian Anies Baswedan tidak mungkin ragu bertindak, apalagi mungkin Anies juga sudah mengantongi  bukti-bukti lain maupun pengaduan-pengaduan resmi masyarakat.

Secara pribadi saya menilai apa yang telah dilakukan Anies Baswedan terhadap Hotel Alexis ini jelas akan membuat Popularitasnya mulai menjulang tinggi. Dan itu juga berarti Anies Baswedan akan mulai memiliki angka Elektabilitas untuk sebuah kontestasi  Pemilu baik Pilgub DKI berikutnya ataupun malah Pilpres berikutnya.

Berandai-andai Anies bisa membuat prestasi lain yang hebat di DKI ini dalam 1-2 tahun ke depan maka tidak tertutup kemungkinan Anies Baswedan bisa menyaingi Elektabilitas Jokowi.  Bagaimana tidak karena Kalangan Islam negeri ini sudah berada di Belakang Anies sejak  Robohnya dinding Hotel Alexis. Tinggal mencari dukungan kekuatan politik lainnya kalau memang Anies ingin menyaingi Jokowi.

JOKOWI YANG SELALU TERSANDERA OLEH PARTAI-PARTAI PENDUKUNGNYA

Untuk kesekian kalinya saya harus mengatakan/ menjelaskan kepada pembaca bahwa sebenarnya saya adalah Pendukung  Setia  Jokowi  sejak Pilgub DKI 2012 hingga Pilpres 2014. Hingga saat ini malah. Meskipun faktanya sudah tidak terhitung rasa kecewa saya terhadap Jokowi terkait berbagai kebijakan-kebijakannya.

Fakta berbicara bahwa memang sebagai Presiden, Jokowi selalu dan selalu tersandera oleh kepentingan partai-partai pendukungnya, terutama PDIP dan Nasdem.  Begitu banyak kontroversial yang terjadi selama 3 tahun Jokowi memimpin bangsa ini.

Negeri ini seolah-olah saat ini menjadi milik partai-partai pendukung Jokowi. Lihat saja 40% pejabat Kementerian/ Pejabat setingkat Menteri diisi oleh orang-orang Partai Pendukung Pemerintahan.  Belum lagi komisaris-komisaris berbagai BUMN dan BUMD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun