Dalam 3 hari terakhir ada 2 buah berita yang menjadi top perhatian public. Yang pertama soal Langkah Besar Anies Baswedan menutup operasional Hotel Alexis dan yang kedua soal Pernyataan Jokowi yang "Mengejutkan"  berkaitan  Izin Proyek Reklamasi  Pantai Jakarta dimana seolah-olah dalam pernyataan Jokowi tersebut terlukis isyarat dirinya ingin Lepas Tangan terhadap Polemik di Proyek Reklamasi.
Dua pemberitaan ini memang tidak saling berhubungan akan tetapi baik masalah Hotel Alexis dan Proyek  Reklamasi  sejatinya merupakan 2 Point yang sangat "menguntungkan" Anies Baswedan di satu sisi dan sebaliknya juga merupakan 2 point yang sangat "merugikan" Jokowi di sisi lainnya.
Dalam sebuah tulisan saya 2 minggu lalu (artikel soal Anies dan Pribuminya), di alinea akhir sempat saya tuliskan, Anies Baswedan berpotensi membuat  Reklamasi  Pantai Jakarta akan menjadi  Batu Sandungan Jokowi  ATAU  bisa juga Anies yang akan terpental seperti halnya Rizal Ramli gara-gara Proyek Reklamasi. Kelihatannya kalimat saya itu akan terbahas juga di artikel ini.
Mari kita lihat poin-poin penting dari kedua berita diatas tersebut.
HOTEL ALEXIS MENJADI MOMENTUM BESAR DARI LANGKAH POLITIK Â ANIES BASWEDAN
Tidak ada seorangpun yang menyangka dalam sekian hari masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Anies Baswedan sudah melakukan Langkah Besar sekaligus Langkah Penuh Keberanian untuk menutup Operasional  Hotel Alexis.
Begitu banyak poin krusial yang didapat Anies Baswedan dari langkah tersebut (Penutupan Alexis).  Yang pertama adalah Anies sudah "MEMBAYAR CASH" salah satu janji kampanyenya yang menyebut akan menutup Hotel tersebut.  Cukup tinggi nilai kredibilitas  yang didapat Anies terhadap para pendukungnya terkait soal ini.
Poin yang kedua, selain Pendukung Anies (masyarakat yang diberi janji politik),  masyarakat luas lainnya baik yang tinggal di Jakarta maupun di luar Jakarta yang sudah lama ini tidak suka dengan keberadaan Hotel Alexis akhirnya mulai timbul simpati kepada Anies Baswedan.  Mereka salut dengan Keberanian dan Keteguhan Anies Baswedan menutup  Hotel  "Surga Dunia" itu.
Hotel "Surga Dunia"  itu sudah belasan tahun didengar masyarakat luas  sebagai symbol Kemewahan dan Kemaksiatan dari  kalangan orang-orang tertentu. Kalangan pebisnis tingkat tinggi, kalangan berduit , kalangan Turis-turis nakal dan lainnya.
Banyak orang menyebut Hotel Alexis di-backing-i oleh orang-orang kuat di negeri ini sehingga Gubernur-gubernur DKI sebelumnya tidak ada satupun yang berani menyentuh Hotel "Surga Dunia" ini.
Dan akhirnya Anies Baswedan yang melakukannya.