Coba deh perhatikan warung kecil di pinggir jalan. Koran sering jadi penyelamat mereka. Harganya murah, gampang didapat, dan nggak perlu ribet.
Buat pecinta seni rupa, kertas koran sering dipakai untuk kerajinan tangan. Jadi meskipun berita di dalamnya nggak relevan, fungsi kertasnya tetap abadi.
Koran dan Identitasnya yang Pudar
Dulu, koran adalah simbol intelektualitas. Orang yang baca koran di pagi hari kelihatan pintar, up-to-date, dan serius. Tapi sekarang semua ada di smartphone. Berita, opini, hingga iklan. Koran sudah kehilangan pesonanya. Generasi muda lebih suka scroll media sosial daripada membuka lembaran koran.
Refleksi dan Masa Depan
Jadi apa masa depan koran? Saat ini koran belum benar-benar hilang, tapi fungsinya sudah berubah. Dari media informasi menjadi benda nostalgia, dari sumber berita jadi alat bantu seni. Koran mungkin nggak lagi jadi sumber utama informasi, tapi mereka tetap bagian penting dari sejarah penyampaian berita.
Buat kamu yang masih sesekali beli koran, entah karena alasan kasihan, tugas kliping, atau kebutuhan kertas, kamu sebenarnya sedang menjaga sisa-sisa warisan budaya. Mungkin kecil, tapi tetap berarti.
Kalau dipikir-pikir, hidup koran hari ini sebenarnya lebih filosofis. Mereka mengajarkan kita bahwa fungsi dan makna itu bisa berubah.
Jadi kapan terakhir kali kamu beli koran, dan untuk apa?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI