SSD (Solid State Drive) adalah jenis perangkat penyimpanan data yang menggunakan memori NAND flash untuk menyimpan data. Tidak seperti harddisk drive (HDD) yang mengandalkan piringan magnetik berputar dan head mekanis, SSD bekerja tanpa komponen bergerak. Inilah yang membuat SSD jauh lebih cepat, tahan guncangan, dan lebih awet secara fisik dibanding HDD.
Namun SSD punya kelemahan, yaitu siklus tulis-baca yang terbatas. Sementara HDD lebih tahan untuk menyimpan data dalam jangka waktu lama dan harga lebih murah per GB. SSD unggul dalam performa kecepatan, membuatnya cocok untuk sistem operasi dan aplikasi yang sering digunakan.
Kenapa Kamu Perlu Tahu Sisa Umur SSD?
SSD itu ibaratnya pelari sprint. Cepat, efisien, tapi punya batas. Umur SSD ditentukan oleh siklus yang dikenal dengan istilah Terabytes Written (TBW). Kalau sudah mendekati batas, performanya bakal menurun, bahkan bisa bikin data kamu hilang tanpa aba-aba.
Makanya sebelum terjadi hal-hal tidak diinginkan, penting buat tahu sisa umur SSD kamu dengan menggunakan sebuah aplikasi bernama CrystalDiskInfo.
Apa Itu CrystalDiskInfo?
CrystalDiskInfo adalah aplikasi gratis yang ringan, tapi powerful, untuk memonitor kesehatan perangkat penyimpanan komputer kamu. Aplikasi ini bakal kasih informasi detail tentang kesehatan, suhu, dan sisa umurnya. Yang bikin makin asyik, kamu nggak perlu jadi ahli komputer buat mengerti informasinya.
Langkah-Langkah Menggunakan CrystalDiskInfo
1. Download dan Install CrystalDiskInfo
Pertama-tama, kunjungi situs resminya di https://crystalmark.info/en/. Pilih versi Standar atau Portable, tergantung kebutuhan kamu. Portable cocok buat kamu yang males instalasi.
Setelah download, kalau kamu pilih versi Standar, tinggal instal seperti biasa. Kalau Portable, seperti yang saya gunakan, cukup ekstrak file ZIP-nya dan jalankan file DiskInfo64.exe di dalamnya.
2. Jalankan CrystalDiskInfo
Begitu aplikasi dibuka, tampilan utamanya langsung menunjukkan daftar perangkat penyimpanan yang terhubung ke komputer kamu. Di sini kamu bisa lihat informasi seperti model, kapasitas, suhu SSD, dan beragam informasi teknis lainnya.
3. Pahami Informasi dengan Fokus Pada Bagian Berikut:
- Health Status: Indikator kesehatan SSD. Biasanya berupa warna: Biru = Aman, Kuning = Waspada, dan Merah = Bahaya.
- Temperature: Suhu SSD. Idealnya di bawah 50C.
- Total Host Writes: Jumlah data yang sudah ditulis ke SSD sejak awal digunakan. Semakin tinggi angkanya, semakin dekat SSD ke batas umurnya.
4. Membandingkan Informasi
Sekarang lihat jumlah angka yang muncul di bagian Total Host Writes. Sesuai contoh, pada SSD milik saya angka yang muncul adalah 18837 GB.
Kemudian saya akan membandingkannya dengan spesifikasi yang ditampilkan di situs resmi produsen perangkatnya. Di sana terlihat bahwa angka TBW-nya adalah 640 TB. Sementara SSD saya TBW-nya masih 18837 GB atau sekitar 18 TB. Itu artinya SSD saya masih panjang umurnya.
5. Ambil Tindakan Sesuai Kondisi
Kalau indikator masih biru, santai. Tapi jangan lupa backup data penting secara rutin. Kalau sudah kuning atau merah, atau TBW-nya sudah mendekati angka maksimalnya, pertimbangkan buat ganti SSD sebelum benar-benar rusak. Lebih baik mencegah daripada kehilangan data berharga.
Tips Memperpanjang Umur SSD
1. Aktifkan TRIM
TRIM adalah fitur yang dirancang untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi penyimpanan SSD. TRIM membantu membersihkan data yang nggak dipakai dari SSD, menjaga performanya tetap optimal.
2. Update Firmware SSD
Pabrikan sering merilis pembaruan firmware untuk memperbaiki bug atau meningkatkan performa SSD.
3. Jangan Penuhi SSD
Sisakan setidaknya 20% ruang kosong. SSD yang penuh bikin proses tulis-baca jadi lambat.
4. Gunakan Power Supply yang Stabil
Tegangan listrik tidak stabil bisa merusak komponen SSD. Gunakan UPS atau stabilizer jika perlu.
CrystalDiskInfo adalah alat sederhana yang bisa bikin hidup kamu lebih tenang. Dengan rajin cek kondisi SSD, kamu bisa mengantisipasi masalah sebelum terjadi. Jangan tunggu sampai SSD kamu benar-benar menyerah. Ingat, data itu mahal.
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan tulis di kolom komentar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H