Mohon tunggu...
Rully Novrianto
Rully Novrianto Mohon Tunggu... Lainnya - A Man (XY) and A Mind Besides Itself

Kunjungi juga blog pribadi saya di www.rullyn.net

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Janji Gratisan Lebih Laku dari Lingkungan

31 Oktober 2024   09:23 Diperbarui: 31 Oktober 2024   10:33 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk menjadikan isu lingkungan sebagai prioritas, dibutuhkan perubahan besar dalam pola pikir masyarakat dan sistem pemilu kita. Tidak cuma di tingkat calon kepala daerah, tapi juga di tingkat pemilih dan pemangku kebijakan.

Bayangkan betapa sulitnya meminta para calon untuk mengutamakan visi hijau ketika hal-hal "gratisan" masih jadi jualan utama. Apalagi dengan sistem pemilu yang masih bergantung pada kertas, kita benar-benar masih jauh dari kata "hijau." Jadi buat yang mengharapkan pilkada ramah lingkungan, siap-siap bersabar selamanya.

Lalu Apa Solusinya?

Solusi? Oke, mari berandai-andai sejenak. Pertama, kita perlu lebih banyak edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan, bukan cuma dari sisi pemerintah tapi juga masyarakat luas.

Kita perlu calon pemimpin yang paham bahwa lingkungan bukan sekadar isu pendamping, tapi fondasi dari keberlanjutan hidup kita semua.

Selain itu, modernisasi dalam proses pemilu mutlak diperlukan. Beberapa ide sebenarnya sudah mulai digaungkan, meski belum ada dampaknya.

Banyak orang berharap pemilu Indonesia bisa beralih ke sistem e-voting yang sepenuhnya digital, tanpa perlu kertas. e-Voting memungkinkan kita untuk memilih secara elektronik, jadi nggak perlu lagi repot-repot cetak surat suara.

Namun untuk negara sebesar Indonesia, tantangan e-voting sangat besar. Pertama, soal infrastruktur. Masih banyak daerah di Indonesia yang belum memiliki akses internet yang memadai.

Selain itu, keamanan data pemilih dan sistem e-voting juga harus diperhatikan. Apalagi kasus kebocoran data sering terjadi di Indonesia. Kalau tidak hati-hati, bisa-bisa malah jadi sasaran empuk hacker.

Pilkada Hijau Masih Jadi Mimpi, Tapi Bukan Mustahil

Pada akhirnya, pilkada hijau di Indonesia memang masih jauh dari kenyataan. Selama pemilih lebih tertarik pada tawaran serba gratis dan sistem pemilu kita masih doyan kertas, kita belum akan melihat perubahan signifikan.

Namun bukan berarti kita harus menyerah. Perubahan kecil tetap bisa dilakukan, bahkan jika harus dimulai dari kita sebagai pemilih. Mulailah dengan peduli pada kandidat yang punya visi untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.

Jadi apakah pilkada hijau itu cuma mimpi? Mungkin, tapi siapa tahu? Kalau kita semua mulai bergerak dan mengubah cara pandang, mungkin suatu hari kita bisa lihat pemilu yang benar-benar ramah lingkungan. Tapi ingat, harapan besar butuh usaha yang tak kalah besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun