Kabar teranyar adalah dia juga merekrut insinyur-insinyur top seperti Adrian Newey dari RedBull dan Enrico Cardile dari Ferrari. Saking niatnya, markas Aston Martin pun dimodernisasi habis-habisan. Nggak main-main!
Tapi apakah ini cukup buat menjadikan Lance seorang juara? Sejujurnya sulit. Kualitas Lance memang jauh di bawah pembalap-pembalap top macam Max Verstappen atau Lewis Hamilton. Uang bisa bikin mobil cepat, tapi tidak bisa membuat insting juara itu muncul.
Apa Kata Fans?
Fans F1 sering kali skeptis dengan Lance. Banyak yang menganggapnya sekadar pay driver, sebuah istilah untuk pembalap yang dapat kursi bukan karena skill, tapi karena duit. Meskipun secara teknis sah-sah saja, rasanya ini hanya proyek ambisi Lawrence, bukan karena prestasi Lance sendiri.
Tapi siapa tahu, mungkin suatu hari nanti Lance bakal membungkam para pengkritiknya. Tapi untuk sekarang, dia masih harus berjuang lebih keras untuk membuktikan bahwa dirinya bukan cuma "anak papi" yang diberi tempat di F1.
Lance dan Masa Depannya di F1
Jadi apakah Lance bakal jadi juara dunia? Well, itu masih jadi tanda tanya besar. Yang jelas, selama Lawrence Stroll masih punya kantong tebal dan ambisi besar, Lance akan terus berada di grid, entah sebagai kandidat juara atau sekadar figuran di balik nama besar Aston Martin.
Yang jelas, perjalanan Lance Stroll di F1 adalah bukti nyata bahwa uang memang bisa beli banyak hal. Tapi bisakah uang beli kejayaan? Kita lihat saja nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H