Mohon tunggu...
Rully Novrianto
Rully Novrianto Mohon Tunggu... Lainnya - A Man (XY) and A Mind Besides Itself

Kunjungi juga blog pribadi saya di www.rullyn.net

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenapa sih Emak-Emak Ogah Banget Antre? Ini Jawabannya!

28 Agustus 2024   09:18 Diperbarui: 28 Agustus 2024   09:38 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tribunnews.com/Irwan Rismawan 

Tanggung jawab mereka berat dan tidak ada habisnya. Setiap menit yang terbuang buat hal-hal yang tidak penting bisa bikin mereka merasa kurang efisien. Makanya, mereka cenderung lebih suka menyelesaikan segala urusan secepat mungkin biar bisa cepat pulang dan melanjutkan tugas lainnya.

Saat di luar rumah, mereka bawa mindset yang sama: bagaimana caranya biar semuanya selesai cepat. Jadi, kalau ada kesempatan buat 'memotong jalan', mereka tidak bakal ragu buat mengambilnya. Ini lebih soal manajemen waktu dan tanggung jawab.

Saling Memahami dan Mengingatkan

Tapi bukan berarti perilaku ini dibenarkan ya, wahai emak-emak tersayang.

Sebagai masyarakat, kita perlu lebih banyak memahami kondisi ini dan memberikan edukasi soal pentingnya antre. Mungkin kita bisa mulai dari diri sendiri dengan memberi contoh baik. Ingatkan bahwa antre itu bukan cuma soal menunggu giliran, tapi juga soal menghargai hak orang lain.

Seandainya ada yang kebablasan, mungkin perlu sedikit "disentil" secara halus. Sebuah teguran ramah, "Bu, antrenya di belakang ya," atau "Penuh Bu, mungkin bis selanjutnya lebih lega," biasanya cukup ampuh.

Ingat, emak-emak juga punya hati. Sekali diingatkan, mereka biasanya langsung sadar dan minta maaf, kecuali yang ngeyel. Jangan langsung ngomel apalagi maki-maki ya. Inget loh, kalian semua juga punya emak di rumah.

Antre memang bukan hal yang selalu menyenangkan, apalagi buat emak-emak yang super sibuk. Tapi dengan saling memahami dan menghargai, kita bisa kok bikin budaya antre jadi lebih diterima dan dihargai. Ya kan mak?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun