Kuncinya? Kemauan belajar dan dukungan dari lingkungan kerja. Jadi, perusahaan juga punya peran penting dalam memfasilitasi pembelajaran teknologi bagi semua karyawan, terlepas dari usia mereka.
Menghargai Keragaman
Coba deh kita renungkan, apa jadinya kalau semua orang di kantor usianya sama? Boring kan? Keragaman usia justru bisa membuat suasana kerja lebih dinamis dan menarik. Ada yang bisa jadi mentor, ada yang bisa kasih perspektif baru.
Saya sendiri merasa beruntung pernah bekerja di lingkungan yang menghargai keragaman usia. Rasanya seperti punya keluarga kedua, di mana kita bisa belajar dari berbagai pengalaman hidup. Keren kan?
Menilai Kemampuan Bukan dari Angka di KTP
Jadi intinya adalah jangan jadikan usia sebagai satu-satunya patokan dalam menilai kemampuan seseorang. Yang penting itu skill, semangat kerja, dan kemauan untuk terus berkembang. Kalau ada pekerja senior yang memang kesulitan dengan teknologi, ya dibantu dong, jangan langsung di-cut!
Ingat, suatu hari nanti kita juga akan menjadi pekerja senior. Gimana rasanya kalau nanti kita yang diperlakukan diskriminatif? Nggak enak kan? Makanya, yuk kita mulai dari sekarang untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan menghargai kontribusi dari semua generasi.
Akhir kata, mari kita jadikan tempat kerja sebagai tempat di mana kebijaksanaan bertemu inovasi, di mana pengalaman bersanding dengan semangat muda. Karena pada akhirnya, kesuksesan tim tidak ditentukan oleh usia, tapi oleh kemampuan kita untuk saling melengkapi dan bekerja sama. Setuju nggak?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H