Sifat kompetitif dari arisan dapat menimbulkan perasaan iri, dendam, dan bahkan rasa malu. Hal ini terjadi jika ada perbedaan finansial yang signifikan di antara para peserta. Mereka yang keuangannya kurang mungkin merasa tertekan untuk bisa mengikuti "gaya" para peserta lainnya yang lebih kaya.
To Arisan or Not to Arisan
Saya paham betul bahwa arisan merupakan tradisi yang sudah mendarah daging di masyarakat Indonesia. Saya menghormati tradisi tersebut. Tapi untuk urusan keuangan, saya lebih memilih untuk berpegang pada prinsip saya sendiri. Menabung dengan cara yang aman dan sesuai kebutuhan terasa lebih tenang dan terjamin.
Jadi balik lagi ke preferensi masing-masing. Kalau kamu merasa cocok dengan sistem arisan dan nggak keberatan dengan segala "drama" yang mungkin terjadi, ya silakan saja.
Tapi kalau kamu seperti saya yang lebih suka nabung sendiri dan nggak mau ribet, ya nggak ada salahnya juga. Yang penting kita punya cara sendiri untuk mengatur keuangan dan mencapai keberhasilan finansial yang kita inginkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H