Dari data yang mereka kumpulkan, posting berupa video di X secara umum tidak memiliki kinerja sebaik posting dalam bentuk teks.
Post/Reel: 1 - 2 kali sehari
Stories: 2 - 4 kali sehari
Live: setidaknya sekali seminggu
Jika kamu posting lebih dari 2 kali sehari, hal tersebut akan berdampak negatif pada posting sebelumnya.
Post cukup 1 kali sehari. Jika ingin 2 kali sehari, pastikan jeda antar-post setidaknya 7 jam. Â Jika di-posting terlalu dekat, akan mempengaruhi penyebaran posting-an sebelumnya. Oleh karena itu, rekomendasinya adalah sekali sehari.
- TikTok
Post 1 - 3 kali sehari secara kontinu. Jika tidak, akan membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk membangun momentumnya. Selain itu, jika tidak kontinu, posting kamu selanjutnya juga tidak akan mendapatkan banyak view meskipun kontennya bagus.
- YouTube
Posting-lah 1 short dan 1 video berdurasi panjang dalam sehari. Idealnya, beri jeda untuk kedua posting setidaknya 5 jam. Dengan mem-posting kombinasi keduanya, akun kamu akan tumbuh lebih cepat.
Tapi, jika kamu mem-posting terlalu sering dan kualitas kontennya tidak sesuai standar, semua konten kamu tidak akan perform dengan baik.
Untuk jejaring sosial yang satu ini cukup unik, karena Neil Patel dan timnya tidak bisa menemukan pola yang menyebabkan pertumbuhan akun. Mayoritas akun di Facebook tidak efektif, tidak peduli seberapa sedikit atau seberapa banyak mereka mem-posting setiap hari atau setiap minggu. Jadi jika kamu ingin membangun personal branding, jangan lakukan di Facebook.
Kualitas Lebih Penting daripada Kuantitas
Meskipun penjelasan di atas menunjukkan seberapa sering kamu harus mem-posting, perlu diingat bahwa elemen yang paling penting adalah kualitas konten. Ingat, kualitas konten jauh lebih penting daripada kuantitas.