Meskipun tampaknya tidak masuk akal, model bisnis Winrar ternyata cukup berhasil. Menurut laporan tahun 2022 dari Northdata, Winrar memiliki laba sekitar 1,2 juta euro. Cuma sayangnya saya tidak menemukan data persentase pengguna Winrar yang membayar.
Pengguna yang membayar ini umumnya bukan pengguna individual, tapi dari perusahaan atau organisasi. Nah, disinilah konsep annoyware tadi itu menjadi efektif.Â
Contohnya begini, coba bayangkan ada perusahaan besar yang sedang melakukan pitching ke calon klien. Saat menggunakan Winrar tiba-tiba ada notifikasi untuk membeli lisensinya. Kira-kira bakalan malu nggak? Masa perusahaan besar tidak bisa beli aplikasi seharga $29.
Perusahaan besar juga akan selalu membeli aplikasi secara resmi. Tujuannya adalah agar tidak kena tuntutan hukum. Dari sinilah pihak Winrar memperoleh pemasukan.
Keuntungan model bisnis seperti Winrar
Selain itu, model bisnis ini juga memberikan keuntungan lain bagi WinRAR. Pertama, WinRAR dapat menjangkau lebih banyak pengguna yang mungkin tidak mau atau tidak bisa membayar aplikasi kompresi file. Dengan demikian, WinRAR dapat meningkatkan popularitas dan reputasinya sebagai aplikasi yang bermanfaat.
Kedua, WinRAR dapat menghindari masalah pembajakan yang sering dialami oleh aplikasi berbayar lainnya. Karena WinRAR tidak memaksa pengguna untuk membayar, pengguna tidak perlu mencari cara ilegal untuk mengaktifkan aplikasi.
Ketiga, WinRAR dapat menciptakan loyalitas dan kepercayaan di antara penggunanya. Dengan memberikan pilihan kepada pengguna untuk membayar atau tidak, WinRAR menunjukkan bahwa mereka menghargai pengguna dan percaya bahwa mereka akan membayar jika mereka merasa puas dengan aplikasi.
Winrar adalah contoh nyata bahwa model bisnis yang unik dan berbeda dari kebanyakan dapat berhasil jika didukung oleh produk yang berkualitas dan memuaskan pelanggan. Winrar juga menunjukkan bahwa kepercayaan dan kejujuran adalah nilai-nilai penting yang dapat membentuk hubungan yang baik antara produsen dan konsumen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H