Saya sangat suka berbelanja online. Saya bisa mendapatkan barang-barang yang saya inginkan dengan mudah, cepat, dan murah. Tapi, saya juga sering merasa kesal ketika barang yang saya pesan tidak sampai tepat waktu atau bahkan hilang di tengah jalan. Apakah ini salah saya, penjual, atau pihak kurir?
"Barangnya bagus, tapi kurirnya lambat."
"Kurirnya nakal, barang yang saya terima sudah sobek dusnya"
Atau yang paling parah.
"Pesanan saya sudah dua minggu nggak sampai"
Kamu pasti sering membaca ulasan-ulasan seperti itu dari pembeli di online shop. Biasanya mereka akhirnya memberikan rating bintang satu ke si penjual gara-gara kesalahan yang dilakukan pihak kurir.
Menurut saya, banyak konsumen online shop yang sering menyalahkan penjual atas kesalahan atau keterlambatan yang dilakukan oleh pihak kurir atau ekspedisi. Padahal, ini bukanlah kesalahan yang harus ditanggung juga oleh pihak penjual.
Ini dikarenakan begitu barang sudah sampai di tangan kurir, pihak penjual tidak lagi memiliki kuasa kapan dan bagaimana barang itu dikirim. Lain cerita jika kurir yang dipakai adalah kurir pribadi si penjual.
Tanpa bermaksud lepas tangan atau melepas tanggung jawab, yang bisa dilakukan oleh penjual hanya sejauh membantu melacak sudah sampai di mana barang itu. Pihak penjual kan tidak ikut jalan mengantar paket, karena itu sudah menjadi tanggung jawab pihak ekspedisi.
Saya rasa, sebagai konsumen online shop, kita harus lebih bijak dan sabar dalam menunggu barang yang kita pesan. Kita harus memahami bahwa ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi proses pengiriman barang, seperti cuaca, lalu lintas, banyaknya pesanan, atau kesalahan alamat pengiriman yang diberikan pembeli.
Buat pihak penjual juga harus lebih selektif dalam memilih kurir atau ekspedisi yang terpercaya dan profesional. Jika ada masalah dengan barang yang kita pesan, kita harus berkomunikasi dengan baik dengan pihak penjual dan kurir untuk mencari solusi yang terbaik.
Buat pihak online marketplace, solusi yang mungkin bisa diterapkan adalah dengan memisahkan rating antara penjual dan pihak ekspedisi. Sebab keduanya adalah entitas yang berbeda dengan SOP yang berbeda pula. Rasanya tidak adil jika kesalahan satu pihak harus ikut ditanggung pihak lain. Pemisahan rating ini juga bisa menjadi evaluasi pihak marketplace dalam memilih kerjasama dengan pihak kurir atau ekspedisi yang terpercaya.
Saya berharap, dengan adanya online shop, kita bisa mendapatkan manfaat dan kemudahan dalam berbelanja. Tapi, kita juga harus bertanggung jawab dan menghargai kerja keras pihak penjual dan kurir yang berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk kita. Mari kita jadi konsumen online shop yang cerdas dan menyenangkan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H