Belum lagi, ada beberapa instalasi menyala yang tampak bagus sekali jika digunakan sebagai tempat berfoto yang instagramable, diantaranya adalah terowongan lampu, taman bunga yang menyala warna-warni, bahkan di beberapa bagian digelar juga lampu kerlap kerlip yang dipasang di rerumputan yang cukup luas hingga nampak seperti kebun lampu.
Salah satu yang terbilang mencolok dan memang menjadi andalan, adalah dihadirkannya replika Kapal Majapahit yang cukup besar dan bisa dinaiki oleh pengunjung serta menjadi "panggung" bagi beberapa pengisi acara untuk menghibur pengunjung.Â
Kapal ini menandakan bahwa Indonesia adalah negara yang besar dan terdiri dari ribuan pulau yang dipersatukan. Menurut penuturan Vidi Panries Harsa, selaku Project Officer Festival of Light 2019 mengatakan, pemilihan intalasi Kapal Majapahit karena didasari sejarah negara kita yang dulunya dikenal sebagai bangsa penguasa lautan.Â
Ukuran kapal Kerajaan Majapahit bahkan digadang-gadang lebih besar dibanding kapal milik Cheng Ho (pelaut dan penjelajah asal Tiongkok). (baca disini)
===
Setelah cukup berjalan-jalan ditengah padatnya pengunjung, ada beberapa catatan memang. Namun, yang pasti, event ini sudah sangat baik mengingat ini adalah gelaran pertama.Â
Banyaknya sampah, kabel yang sering putus karena tersadung kaki pengunjung, dll, hal wajar rasanya mengingat disiplin masyarakat kita juga yang abai akan peringatan-peringatan dan cerobohnya terhadap karya seni lampu yang ditampilkan.
Kami sekeluarga juga merasakan beberapa kali lampu mati di hamparan lampu diatas rumput di depan logo 74 tahun Indonesia, karena beberapa kali panitia harus memperbaiki kabel yang terlkepas karena terinjak oleh pengunjung yang memaksa masuk ke tengah area demi untuk berfoto ria.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H