Mohon tunggu...
Rully Moenandir
Rully Moenandir Mohon Tunggu... Administrasi - TV and Movie Worker

Seorang ayah dari 4 anak yang bekerja di bidang industri televisi dan film, serta suka sekali berbagi ilmu dan pengalaman di ruang-ruang khusus sebagai dosen maupun pembicara publik. Baru buat blog baru juga di rullymoenandir.blogspot.com, setelah tahun 2009 blog lamanya hilang entah kemana.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Cuitanku Viral! Ternyata Berat Jadi Selebriti

11 Maret 2019   14:35 Diperbarui: 12 Maret 2019   12:01 1294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar Twitter dan Instagram

Sampai akhirnya saya mencuit secara SATIRE mengenai hal ini, ketika sedang sedikit "break" angkut-angkut barang ke lantai 2 agar tidak terendam banjir. Kalimat yang saya pilih adalah kata/kalimat yang sedang tren akhir-akhir ini, yakni KAFIR dan sebutan para fans Anies Baswedan yang sangat mereka banggakan sebagai Gubernur pilihan Ummat.

====

Cuitan yang saya posting sekitar pukul 3 pagi-an pagi saat kami sedang "semangat" menyelamatkan barang agar tidak terendam banjir ini (saat itu air mulai masuk dari sela-sela keramik, dan arah depan rumah), sampai H+2 cuitan tadi sudah di retweet hingga 3800 kali, dan di like lebih dari 4000 kali. Sedangkan di beberapa sosial media lain yang membuat status/ cuitan baru berdasar cuitan saya tadi seperti Mak Lambe Truah, Kata Kita, Indonesia Community, Indonesia Jaman Dulu,  Seword, dll tercatat total lebih dari 20.000 kali diretweet dan dikomentari.

Tangkapan layar Twitter dan Instagram
Tangkapan layar Twitter dan Instagram
Hasilnya luar biasa, akun facebook saya banyak menambah permintaan pertemanan, twitter saya menambah follower, dan 1 hal yang dari awal saya sebut...KOMENTAR NETIZEN !!

Akhirnya, saya merasakan bagaimana Kawan-kawan Selebriti saya tadi dalam menanggapi banyak hal terkait komentar-kementar dari orang yang tidak kita kenal, namun merasa seperti sudah mengenal kita dan paham benar akan situasi yang kita hadapi.

Ratusan komentar yang memberikan motivasi, mengajak bersabar, tapi ratusan juga jumlahnya yang menghujat hanya karena protes saya mengarah kepada Gubernur Anies Baswedan. Tanpa ba-bi-bu apa latar belakang kenapa kami kesal, NETIZEN sebagai hakim terbaik sepanjang masa ini membombardir dengan berbagai komentar menyudutkan, bahkan permasalahan yang berbau "agama" juga sering terlontar.

Saya, yang biasa menanggapi komentar tidak lebih dari 10-20 orang, kali ini MENYERAH...tidak sanggup rasanya harus menjawab 1 per 1, atau bahkan membaca seluruh komentar yang masuk (maafkan yah yang sudah mampir dan komen). Tidak terbayang bagaimana para slebriti, politikus, pemuka masyarakat, yang sangat aktif di sosial media bisa mampu melakaukan hal-hal seperti membaca atau menjawab ribuan bahkan jutaan komentar yang masuk. Memamng ADMIN sosmed bisa jadi solusi. Tapi, rasanya kurang "sreg" aja untuk saya pribadi jika ADMIN sosmed pun ditambahkan tugas untuk menjawab komentar, kecuali melakukan posting dan menjawab secara formalitas saja. Untuk jawaban bagus dan mendalam, rasanya tetap harus dilakun oleh kita sendiri.

Tangkapan layar Twitter
Tangkapan layar Twitter
Yang lebih lucu lagi adalah akun milik pemprov DKI, yang sepertinya juga "membackup" akun Gubernur DKI setiap ada permasalahan pemerintahan untuk dijawab.

Akun tadi sejak jam 7:00 pagi sudah menjawab cuitan saya dengan memention akun Dinas Sumber Daya Air, sekaligus memberikan nomor pengaduan saya, untuk bisa melacak progress penanggulangan masalah yang kami hadapi.

Seketika saya cek saat itu juga belum ada progress apapun, padahal banjir terjadi pukul 2 dini hari, dan saat itu sudah pukul 7 pagi. akhirnya, saya yang dulu rajin menggunakan aplikasi QLUE jika menemukan sampah, kemacetan, dll disekitar sya, penaggulangannya biasanya maksimal sekitar 1-2 jam saja.

Saya pun "masa bodoh" dengan aplikasi dan nomor pengaduan yang tadi diberikan. Karena sekitar pukul 8 air mulai surut dan kering total sekitar pukul 9:00 atau 9:30an, yang dilanjutkan dengan membersihkan sisa-sisa banjir sampai pukul 3 sore.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun