Mohon tunggu...
Rully Moenandir
Rully Moenandir Mohon Tunggu... Administrasi - TV and Movie Worker

Seorang ayah dari 4 anak yang bekerja di bidang industri televisi dan film, serta suka sekali berbagi ilmu dan pengalaman di ruang-ruang khusus sebagai dosen maupun pembicara publik. Baru buat blog baru juga di rullymoenandir.blogspot.com, setelah tahun 2009 blog lamanya hilang entah kemana.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anies Baswedan Berusaha Jadi "Firaun"

6 Maret 2019   02:28 Diperbarui: 6 Maret 2019   19:51 4608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan Layar instagram @aniesbaswedan

Kemudian pembuatan taman-taman bagi Masyarakat, yang sebelumnya memang gencar dibangun pemerintahan sebelumnya dengan nama RPTRA, walau 2 taman saja baru diselesaikan yakni TMB Skatepark Slipi (baca disini) dan TMB Piknik (baca disini) itupun sepertinya tidak maksimal, serta Taman Tebet yang akan direnovasi karena dianggap sudah "jadul".

Yang terbaru adalah peresmian JPO (Jembatan Penyeberangan Orang) Senayan, GBK, dan Polda Metro, yang sebelumnya justru sangat direkomendasikan menggunakan 'Pelican Crossing', namun ternyata justru menambah titik kemacetan baru kendaraan dan menumpuknya penumpang yang mengantrea akan menyeberang di halte TransJakarta saat jam sibuk. 

Jika menurut perhitungan awal tim Anies-Sandi 3 JPO tadi akan menyerap dana APBN sebesar 53-56 Milyar rupiah, ternyata kali ini Anies mengikuti jejak Ahok dengan membangun tanpa penyerapan dana APBN, namun mengunakan dana dari konpensasi KLB (Koefisien Lantai Bangunan) perusahaan swasta di Jakarta, layaknya Ahok "memalak" dana serupa untuk membiayai revitalisasi Bundaran Semanggi.

Tangkapan Layar instagram @aniesbaswedan
Tangkapan Layar instagram @aniesbaswedan
Riuh rendah pujian dan sanjungan mengalir deras seiring Anies yang berkali-kali mengunggah foto-foto selfie dan kegiatan ia selama pembangunan hingga peresmian dan penggunaan JPO tadi untuk publik. Jelas terlihat rasa bangganya dari untaian kata ketika diwawancara media, serta kalimat-kalimat pengiring unggahan-unggahan tadi di media sosial pribadinya.

Belum terhitung ketika ia diberi kehormatan sebagai Gubernur DKI untuk memberi nama kereta MRT Jakarta dengan "RATANGGA", yang mendapat sambutan luar biasa, walau di proyek ini lagi-lagi ia hanya sebagai "pemanis" saja, dan seringkali ia juga mengunggah foto-foto saat "berkunjung" ke lokasi proyek, walau saat kampanye ia berujar "Jangan hanya pembangunan merupakan benda-benda mati yang indah di foto".

====

Tangkapan Layar instagram@aniesbaswedan
Tangkapan Layar instagram@aniesbaswedan
Jadi, kalau memang demikian...rasa rasanya, Anies saat inipun sedang berusaha mengikuti jejak-jejak pendahulunya untuk menjadi Firaun yang hanya bisa membangun bangunan, dan menjadi Firaun pencuri, yang kas APBDnya bersisa banyak karena dana yang digunakan adalaha hasil "malak", bukan karena berniat mencuri saat membuat anggaran. Bahwa pembangunan itu hanya ajang selfie, keindahan, kemegahan yang melalaikan dan tidak berdampak untuk masyarakat sepertinya sudah dibuang jauh-jauh.

Anies Baswedan, yang ternyata mampu berdiri sendiri tanpa pendamping ini, mulai merasakan bahwa ia suda menjadi manusia super, manusia kuat, manusia hebat, layaknya Firaun di Mesir. Ia tidak pernah mem"push" siapapun untuk segera mencarikan dirinya pendamping sebagai pembantu kerjanya. Ia sudah tidak peduli apa kata sekelilingnya mengenai penyerapan anggaran APBD, ia hanya ingin menjadi seperti pendahulunya yang membangun tanpa dana kas daerah. 

Ia ingin seperti pendahulunya yang bisa menjadi Firaun yang dicintai, Firaun yang mampu membuat Warga Jakarta bahagia, sejahtera, aman dan damai, sekaligus menjadikan kotanya indah, bagus, bisa membanggakan dibanding kota lainnya di Indonesia maupun dunia.

Selamat...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun